Setiap perjalanan menuju perguruan tinggi favorit adalah cerita unik yang penuh dengan tantangan dan harapan. Bagi seorang mahasiswa baru, penerimaan di kampus favorit adalah impian yang ingin diwujudkan. Namun, bagi seorang ibu, momen tersebut menjadi titik puncak doa dan kebanggaan yang tak terhingga. Cerita inspiratif tentang kekuatan doa seorang ibu yang menghantarkan anaknya diterima di kampus favorit adalah kisah keajaiban yang menggetarkan hati berdasarkan penuturan dari Ibu Dr. R.Ngt. Lina Wahyuni,S.Si.,M.Sc Ibunda dari Haris Ayunda Muhammad.
Menghadapi persaingan ketat untuk masuk ke perguruan tinggi favorit, seorang siswa harus mengatasi berbagai ujian dan seleksi dengan performa terbaik. Namun, di balik keberhasilan anak tersebut, ada kekuatan yang tak terlihat namun luar biasa, yaitu doa seorang ibu. Ketika dunia terasa gelap dan penuh ketidakpastian, seorang ibu akan berlutut dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Sang Pencipta. Ia mengalirkan doa dengan tulus agar sang anak dapat berhasil dan mewujudkan impian yang dikejarnya. Kekuatan doa seorang ibu melampaui batas fisik dan menggapai dimensi spiritual yang membimbing anaknya dalam perjalanan hidupnya.
Dibalik laporan prestasi akademis, nilai ujian yang cemerlang, dan keterampilan ekstrakurikuler yang mengesankan, ada doa seorang ibu yang mengisi setiap langkah perjalanan anaknya. Doa tersebut menjadi sumber semangat dan ketenangan batin, menghilangkan kegelisahan, dan menguatkan keyakinan anaknya untuk berjuang dengan keras. Ketika perjuangan tampak tak berujung, kehadiran sang ibu selalu memberikan dukungan yang tak tergantikan. Ia menjadi pelindung dalam setiap langkah anaknya dan menuntunnya menuju jalan keberhasilan. Terlepas dari padat nya kesibukan aktivitas sang Ibu Dr. R.Ngt Lina Wahyuni, S.Si.,M.Sc sebagai Dosen dan Ketua umum PAGI (Paguyuban Ahli Geospasial Indonesia) beliau menuturkan tak pernah lepas dalam doa Yasin Fadilah dari setiap Sholat fardu yang telah di selesaikan, senantiasa beliau berdoa bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar putra nya di berikan kemulian serta di kabulkan cita-cita nya.
Doa sang ibu tidak hanya memberikan kekuatan dalam aspek akademis, tetapi juga membentuk karakter dan moral anaknya. Kekuatan doa tersebut mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan ketekunan. Anak yang merasakan doa seorang ibu tumbuh menjadi individu yang berempati, rendah hati, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. Kekuatan doa seorang ibu menciptakan fondasi yang kokoh bagi kesuksesan anaknya di perguruan tinggi favorit dan dalam kehidupan selanjutnya.
Sebagai jurnalis, melihat keajaiban di balik cerita kesuksesan seorang anak diterima di kampus favorit adalah pengalaman yang tak terlupakan, seperti yang telah di tuturkan kepada penulis bahwa sang anak sebelumnya telah di terima di antaranya pada: Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiah Yogyakarta, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil di Universitas Diponogoro dan Fakultas Geografi Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh di Universitas Gajah Mada. Hingga pada akhirnya pilihan sang anak jatuh pada Fakultas Geografi Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh di Universitas Gajah Mada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H