Mohon tunggu...
Ekki Satria Jaya
Ekki Satria Jaya Mohon Tunggu... Dosen - Ka.Bag Audit Penjamin Mutu Universitas Mulia

Refleksikan diri dan pikiran dengan berbagi Ilmu dalam Tulisan -- Kebesaran seseorang di ukur bukan dengan materi tapi seberapa besar manfaat yang telah di bagikan bagi khalayak. Tidak perlu banyak cerita seberapa hebat nya kita, cukuplah Karya kita yang nampak besar dan bermanfaat bagi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dahsyatnya Kekuatan Doa Sang Ibu Menghantarkan Anaknya Diterima di Berbagai PTN dan PTS Favorit

7 Agustus 2023   11:16 Diperbarui: 7 Agustus 2023   11:20 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi/Lina Wahyuni/PAGI/2023/

Setiap perjalanan menuju perguruan tinggi favorit adalah cerita unik yang penuh dengan tantangan dan harapan. Bagi seorang mahasiswa baru, penerimaan di kampus favorit adalah impian yang ingin diwujudkan. Namun, bagi seorang ibu, momen tersebut menjadi titik puncak doa dan kebanggaan yang tak terhingga. Cerita inspiratif tentang kekuatan doa seorang ibu yang menghantarkan anaknya diterima di kampus favorit adalah kisah keajaiban yang menggetarkan hati berdasarkan penuturan dari Ibu Dr. R.Ngt. Lina Wahyuni,S.Si.,M.Sc Ibunda dari Haris Ayunda Muhammad.

Menghadapi persaingan ketat untuk masuk ke perguruan tinggi favorit, seorang siswa harus mengatasi berbagai ujian dan seleksi dengan performa terbaik. Namun, di balik keberhasilan anak tersebut, ada kekuatan yang tak terlihat namun luar biasa, yaitu doa seorang ibu. Ketika dunia terasa gelap dan penuh ketidakpastian, seorang ibu akan berlutut dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Sang Pencipta. Ia mengalirkan doa dengan tulus agar sang anak dapat berhasil dan mewujudkan impian yang dikejarnya. Kekuatan doa seorang ibu melampaui batas fisik dan menggapai dimensi spiritual yang membimbing anaknya dalam perjalanan hidupnya.

Dibalik laporan prestasi akademis, nilai ujian yang cemerlang, dan keterampilan ekstrakurikuler yang mengesankan, ada doa seorang ibu yang mengisi setiap langkah perjalanan anaknya. Doa tersebut menjadi sumber semangat dan ketenangan batin, menghilangkan kegelisahan, dan menguatkan keyakinan anaknya untuk berjuang dengan keras. Ketika perjuangan tampak tak berujung, kehadiran sang ibu selalu memberikan dukungan yang tak tergantikan. Ia menjadi pelindung dalam setiap langkah anaknya dan menuntunnya menuju jalan keberhasilan. Terlepas dari padat nya kesibukan aktivitas sang Ibu Dr. R.Ngt Lina Wahyuni, S.Si.,M.Sc sebagai  Dosen dan Ketua umum PAGI (Paguyuban Ahli Geospasial Indonesia) beliau menuturkan tak pernah lepas dalam doa Yasin Fadilah dari setiap Sholat fardu yang telah di selesaikan, senantiasa beliau berdoa bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar putra nya di berikan kemulian serta di kabulkan cita-cita nya.

Doa sang ibu tidak hanya memberikan kekuatan dalam aspek akademis, tetapi juga membentuk karakter dan moral anaknya. Kekuatan doa tersebut mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan ketekunan. Anak yang merasakan doa seorang ibu tumbuh menjadi individu yang berempati, rendah hati, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. Kekuatan doa seorang ibu menciptakan fondasi yang kokoh bagi kesuksesan anaknya di perguruan tinggi favorit dan dalam kehidupan selanjutnya.

Sebagai jurnalis, melihat keajaiban di balik cerita kesuksesan seorang anak diterima di kampus favorit adalah pengalaman yang tak terlupakan, seperti yang telah di tuturkan kepada penulis bahwa sang anak sebelumnya telah di terima di antaranya pada: Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiah Yogyakarta, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil di Universitas Diponogoro dan Fakultas Geografi Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh di Universitas Gajah Mada. Hingga pada akhirnya pilihan sang anak jatuh pada Fakultas Geografi Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh di Universitas Gajah Mada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun