Puisi ditulis oleh Sirilus Gonsi
Kita bertemu tak melalui bertamu
Kebetulan bersua secara tiba-tiba di dek dua penuh debu bersamamu
Di dek dua, pengap, debu dan bau, tapi mata kita beradu
Tatapan syarat makna cinta dari matamu yang syahdu
Awalnya kita bertemu dalam nuansa bisu
Mulutpun tertutup lidah kelu
Namun karena pandangan kita selalu beradu
Kemudian kita berkisah dan bercerita bertalu-talu
Cerita, tertawa bergema di dek dua
Kadang marah dan tersenyum bercampur dari bibirmu yang tak pura-pura
Padahal kita barusan bertamu untuk bertamu di dek dua
Kitapun tampak dalam nuansa bersama
Dek dua kapal very telah tergores kenangan denganmu
Kenangan bertamu dan bertemu juga beradu
Mungkin saat itu bertamu rasa untuk bertemu cinta
Dan kalaupun di dek dua ada cinta yang bertemu
Itu adalah cinta sebatas bertamu yang akan pamit bersama waktu yang usai di kapal very antara aku dan engkau.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H