Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sunsa Namo dan Nua Waka Ciptaan yang Mengagungkan

25 Februari 2024   21:21 Diperbarui: 25 Februari 2024   21:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto nua waka, dokumen pribadi

Artikel ditulis oleh Sirilus Gonsi

Hari ini hujan alpa untuk hadir, cuaca gerah dan angin enggan memberi dingin. Hari siang menyebar merata, dan awan di langit menampakkan diri  seperti bergantungan pada langit  biru yang bersih. Awan yang bergantungan itu menumpuk dan membentuk bola batu yang putih. Hari semakin memberi gerah, saat kuawali perjalanan menuju spot wisata sunsa Namo(Air terjun Namo). 

Sunsa Namo terletak di Desa Loha, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Letaknya berada tepat di jalur utama Labuan Bajo -- Pacar -- Golo Welu hingga Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai. Di desa ini ada beberapa spot wisata yang menyuguhkan berjenis-jenis keindahan alam.  Suguhan alam ini  dijamin dapat menyegarkan kembali pikiran bahkan bisa memberikan sensasi dan rasa sehat bagi wisatawan. Selain itu panorama alam yang indah bak firdaus membuat pengunjung betah dan tidak akan bosan untuk menikmatinya.

Berwisata ke Sunsa Namo   dapat menambah pengalaman petualangan yang sulit untuk dilupakan. Sunsa Namo memberikan kenangan yang selalu diingat dan sulit dilupakan. Inilah kesan penulis saat mengunjungi spot wisata ini. Selain sunsa Namo, di sekitar tempat ini juga ada beberapa objek wisata alam nan eksotik seperti  Nua Waka. Nua Waka ini merupakan  Gua Alam atau terowongan bawah tanah dan dari dalam gua ini mengalir air yang membentuk sungai kecil. Dari dalam gua ini mengalir sebuah sungai dengan air yang bersih dan jernih.Selain itu ada juga  Kolam Alam yang menyuguhkan keindahan. Gua alam atau terowongan bawah tanah yang juga adalah spot wisata di tempat ini memiliki kisah sejarah yang unik dan sangat menarik untuk disimak.

Sunsa Namo merupakan salah satu spot wisata alam yang menjadi daerah destinasi wisata alam Manggarai Barat. Letaknya yang strategis, berada kurang lebih seratus meter dari badan jalan menuju Kampung Tanggar. Untuk mencapai tempat ini bisa dilalui menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Akses jalan ke tempat ini lumayan bagus, jalan lebar beraspal, dan dari kota Labuan Bajo menuju tempat ini kurang lebih dua setengah jam perjalanan menggunakan kendaraan.

Berwisata ke Sunsa Namo sangat mudah dilakukan. Dari kampung Loha menuju tempat ini kurang lebih sepuluh menit perjalanan menggunakan motor. Dalam perjalanan menuju tempat ini ada area persawahan yang juga memberikan kesegaran dan memanjakan mata bagi wisatawan yang haus pemandangan persawahan yang indah. Antara persawahan menuju tikungan dan belokan ke Sunsa Namo pengunjung melewati tanjakan. Dari tikungan melewati sebuah jalan kecil menurunn dan terjal. Di sekeliling jalan berdiri pohon-pohon yang rindang dan memberikan kesegaran dan angin yang sejuk.

Sebelum mencapai Sunsa Namo, tempatnya datar, dan di situ merupakan area parkir bagi yang menggunakan kendaraan bermotor dan juga tempat istirahat bagi pengunjung yang pulang dari Sunsa Namo. Di tempat ini ada terpampang beberapa tulisan dan larangan. Tulisan selamat datang, dan ada juga tulisan larangan agar pengunjung boleh membuang sampah pada tempatnya. Di sini juga ada plank untuk objek wisata yang seharusnya dikunjung oleh wisatawan bila sudah sampai di Sunsa Namo. Di bagian kanan tempat ini ada sebuah rumah singgah yang terawat dengan baik. Dari tempat parkir ini terdengar suara gemuruh dan gemericik air yang jatuh  dari atas tebing yang tinggi dan menggenai batu yang ada di bagain bawahnya. Gemuruh air terjun tersebut seperti ledakan bunyi air hujan yang lebat kedengarannya.

Perjalanan dari tempat parkir menuju Sunsa adalah sebuah perjalanan yang menguji nyali dan keberanian. Perjalanan menurun dan terjal. Jalanannya kecil, penuh bebatuan dan licin. Ada juga tangga terbuat dari kayu dan papan. Hawa dingin dan banyak pepohonan yang besar dan rindang tumbuh di pinggir jalan. Pengunjung berjalan melewati bebatuan dan akar pohon. Gemuruh air terjun makin besar terdengar. Mendekati air terjun itu, hawa dingin dan tetesan air embun dari dedaunan pohon terasa. Jarak antara tempat parkir di atas menuju Sunsa kurang lebih seratus meter. Perjalanan yang penuh nyali itupun terbayarkan oleh  pesona air terjun Sunsa Namo. Luapan kegembiraan, kesenangan, dan kekaguman pun memuncak ketika melihat secara langsung  air terjun  yang jatuh dari atas tebing yang tingginya kurang lebih 25 meter. Sungguh sebuah mahakarya Tuhan yang mengagungkan.

Air terjun mengalir deras, jatuh terpental mengenai bebatuan yang ada di bawahnya. Pentalan air terjun itu membias dan membasahi daerah sekitarnya. Pentalan air terjun itu juga memberikan riakan pada kolam kecil yang ada di bawahnya. Tampak dari bawah sebuah tebing yang tinggi dari bebatuan yang besar. Di bagian bawah tebing ada spot khusus bagi pengunjung yang akan mengambil foto dan gambar. Dari kolam kecil yang ada di bawah air terjun tersebut mengalir air yang bersih dan jernih. Bebatuan besar tergelatak begitu saja mengikuti jalur aliran air sungai. Di atas bebatuan itu tumbuh lumut. Saat menginjak bebatuanpun penuh hati-hati, takut licin, tergelincir dan jatuh.

foto nua waka, dokumen pribadi
foto nua waka, dokumen pribadi

Perjalanan wisata pun berlanjut dari Sunsa Namo menuju Nua (lobang/gua) Waka. Nua waka terletak menuju arah selatan, kurang lebih jaraknya seratus meter. Perjalanan dilanjutkan melewati jalan kecil, penuh bebatuan dan pepohonan. Jalannya agak mendatar. Saat sampai, tampak sebuah gua kecil, dan dari dalam gua tersebut mengalir sebuah sungai yang airnya bening dan bersih. Sungguh mengagumkan dan menggembirakan.

Nua Waka merupakan sebuah gua alam atau terowongan bawah tanah.  Nua Waka adalah lubang bawah tanah yang tingginya 4 m, lebarnya 3 m dan panjangnya sejauh kurang lebih 1000m2. Di permukaan Nua Waka tampak seperti sebuah lubang yang dibuat dalam sebuah batu raksasa. Batu tersebut tampak seperti batu yang telah dipahat dan dibentuk dengan baik dan rapi. Pada sebagian permukaan Nua Waka tampak sebuah batu besar menutupi separuh pintu masuk, sementara pada sebagian lainnya teraliri air sungai yang mengalir dari terowongan.  Di sekitar gua tumbuh pepohonan yang rindang dan menyegarkan serta memanjakan mata para pengunjungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun