Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Child Free dan Perubahan Persepsi Tentang Hubungan Seksual dan Keluarga

10 Februari 2023   00:59 Diperbarui: 10 Februari 2023   01:04 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Childfree meskipun memiliki risiko, namun banyak yang mempraktikkannya dan menjadikan pilihan hidup dalam perkawinan.  Fenomena childfree  yang dihadirkan dewasa ini dalam dunia modern berakibat pada perubahan cara pandang tentang hubungan seksual dan keluarga. Masyarakat tradisional melihat hubungan seksual terjadi melalui perkawinan dengan tujuan kelahiran anak dan keturunan. Hal ini berarti hubungan seksual tujuannya adalah prokreasi, yaitu menciptakan manusia baru atau keturunan. Bagaimana pandangan perempuan dan pasangan yang memilih childfree terhadap hubungan seksual dan keluarga?
A. Hubungan seksual untuk memenuhi hasrat seksual dan rekreasi.

Kalau dalam cara pandang masyarakat tradisional dan gereja katolik, tujuan hubungan seksual untuk tujuan prokreasi, berbeda dengan perempuan dan pasangan  childfree. Mereka melihat hubungan seksual untuk tujuan rekreasi. Hal ini berdampak pada arti dan makna keluarga  dan perkawinan itu sendiri. Dengan demikian maka perkawinan bukan suatu perjanjian persatuan seumur hidup antara pria dan wanita melainkan sebagai perjanjian kontrak. 

Konsekuensinya bahwa hubungan seksual bisa saja terjadi tanpa melalui kesepakatan dan perjanjian  nikah.  Atau kata lain hubungan seksual terjadi begitu saja tanpa melalui kesepakatan legal melalui janji perkawinan. Hubungan seksual  dan hidup bersama bukan berdasarkan pada hubungan cinta melalinkan hubungan perjanjian kontrak untuk tujuan hiburan.


B. Berakhirnya generasi manusia
Perempuan dan pasangan childfree  tidak menghendaki adanya kelahiran anak dalam keluarga, berarti mereka menghendaki untuk berakhirnya generasi manusia di bumi ini.  Hal ini terjadi sebab mereka tidak menghendaki kelahiran anak dan keturunan.  Keluarga bukan dilihat sebagai lembaga yang melanjutkan keturunan melalui perkawinan. Keluarga bagi mereka hanya sebagai ikatan antara pria dan wanita saja.  Tujuan hidup bagi mereka bukan untuk generasi dan anak-anak, tetapi hanya untuk tujuan hidupnya sendiri.

Untuk dunia modern sekarang, bersamaan dengan jumlah perkembangan manusia yang makin pesat, pilihan childfree ini juga menjadi tepat.  Hal ini menjadi urgen untuk mengurangi populasi manusia yang makin meningkat tiap tahunnya dan untuk menunjang kesejahteraan hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun