Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenal Pesta Sekola Orang Manggarai

26 Oktober 2022   20:33 Diperbarui: 30 Desember 2022   09:48 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengumpulan dana, donasi. (sumber: Unsplash.com/Katt Yukawa via kompas.com)

Oleh sirilus Gonsi

Salah satu pesta yang sering dibuat oleh komunitas sosial manggarai selain pesta perkawinan, pesta syukuran dan  pesta ulang tahun adalah pesta sekola. Pesta Sekola dari kata pesta dan sekola. Pesta artinya perayaan, sedangkan sekola artinya sekolah. 

Pesta sekola maksudnya perayaan yang dilaksanakan setelah seseorang menamatkan pendidikan di sekolah menengah atas dan akan melanjutkan pendidikan (sekolah) ke perguruan tinggi. Bisa juga diperuntukkan  seseorang yang akan menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi.  

Seremoni pesta sekola biasanya melalui kesepakatan warga sekampung untuk membuat pesta. Sebelum pelaksanaan pesta, pihak penyelenggara pesta membagi undangan kepada warga kampung dan warga di sekitar kampung penyelenggara pesta atau mengundang warga kampung tetangga. 

Saat pelaksanaan pesta, para undangan hadir berjabatan tangan dengan pengantin pesta (seorang yang akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi atau seorang yang hendak menyelesaikan sekolahnya di universitas atau perguruan tinggi) dengan menyumbangkan uang dengan nominal mulai Rp. 20. 000 sampai Rp. 100. 000 bahkan lebih. 

Setelah berjabatan tangan, para undangan dijamu dengan hidangan makanan dan minuman, dan diakhir pesta para undangan menikmati acara bebas/ acara gosok lantai berupa disko, dangdut, dangsa, dj, sebagaimana biasanya dalam pesta.

Pesta sekola memiliki tujuannya  dalam dunia pendidikan. Pesta sekola bermaksud untuk mengumpulkan dana dalam rangka meringankan beban biaya sekolah  seseorang yang hendak melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi. 

Pesta sekola adalah acara perjamuan yang dibuat dengan maksud mengumpulkan uang untuk membantu membiayai sekolah atau pendidikan, khususnya biaya sekolah/pendidikan pada tingkat perguruan tinggi.

Pesta sekola merupakan  fenomena sosial yang bahkan menjadi budaya pada masyarakat manggarai. Budaya pesta sekola lahir sebagai bentuk dukungan dan keikutsertaan masyarakat dalam biaya pendidikan. 

Selain itu pesta sekola merupakan wujud kesadaran sosial masyarakat manggarai akan urgensinya peran pendidikan dalam kehidupan. Peran pendidikan itu dalam hubungannya dengan pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang bertanggung jawab. 

Pesta sekola adalah implementasi dari pengertian pendidikan sebagai proses kesadaran sosial dan pesta sekola adalah tanggung jawab masyarakat terhadap pentingnya mendapatkan pendidikan generasi muda manggarai.  

Dalam hal ini masyarakat manggarai menyadari bahwa tanggung jawab  pendidikan tidak saja merupakan tanggung jawab sekolah dan guru, tetapi juga anggota masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan di sekolah.

Pada umumnya, pendidikan merupakan satu bagian yang paling urgen dari kehidupan umat manusia. Thomas Groome sebagaimana yang dikutip Delfi Luhvian (2016) mengemukakan  Pendidikan   sebagai salah satu upaya atau usaha yang sengaja, sistematis, dan berkelanjutan (kontinu) guna membentuk  sikap dan kepribadian setiap orang secara utuh. 

Sebab, walau bagaimanapun, setiap manusia menyandang status animal educabili (binatang yang berpengetahuan yang sejak dilahirkan tidak sempurna sehingga butuh terhadap pendidikan agar mampu mengembangkan diri sebagai manusia). Oleh karenanya manusia membutuhkan pendidikan.

Budaya Pesta sekola bagi komunitas sosial manggarai terlahir karena adanya kesadaran akan urgensitas pendidikan bagi manusia. Pendidikan menjadi sangat penting bagi masyarakat manggarai. Bahkan, bagi masyarakat manggarai kedudukan pendidikan menempati tempat yang mulia dan utama. 

Budaya pesta sekola menunjukkan bahwa masyarakat manggarai memandang pendidikan sebagai keutamaan dalam kehidupan. Sekolah bermaksud untuk membangun masa depan bagi peserta didik. Sekolah merupakan sebuah ekspektasi dalam membangun masa depan. 

Seremoni pesta sekola  mungkin beakar dari konsep pendidikan sebagai investasi jangka panjang sebab investasi dalam pendidikan menunjukkan investasi yang memiliki pandangan jauh ke depan.

Salah satu tujuan paling praktis dan jelas dari pendidikan dalam masyarakat manggarai adalah tujuan untuk mendistribusikan pendapatan, kekayaan, dan juga kekuasaan dalam masyarakat.  

Hal ini berarti sekolah selain untuk mendapat pengetahuan juga untuk memperoleh pendapatan, kekayaan dan kekuasaan. Sebab bagi masyarakat manggarai melalui sekolah/pendidikan dan menamatkan pendidikan di perguruan tinggi seseorang akan dengan mudah mendapatkan kekuasaan, pendapatan dan kekayaan. 

Sebagai konsekuensinya sekolah merupakan sebuah pengharapan untuk kesejahteraan sebab pendidikan adalah alat untuk memperbaiki pembagian pendapatan , kekayaan dan kekuasaan dalam masyarakat. Hal ini mengindikasikan menamatkan sekolah di perguruan tinggi melegitimasi kekuasaan dan pendapatan.

Pesta sekola dengan tujuannya yang mulia yaitu wujud partisipasi masyarakat dalam meringankan beban biaya pendidikan juga rentan dengan persoalan. 

Pesta sekola yang adalah fenomena sosial yang sudah menjadi budaya di manggarai kadang memicu kegelisahan dan persoalan yang menyulut ketimpangan dan persoalan sosial. 

Hal ini diindikasikan oleh hadirnya fenomena-fenomena yang tampak dalam setiap seremoni pesta sekola. Gejala yang timbul saat berlangsungnya seremoni pesta sekola yang terjadi belakangan ini (tahun 2004- sekarang)  adalah timbulnya perkelahian  kawula muda yang hadir dalam pesta sekola. 

Pesta sekola menjadi ajang perkelahian dan tawuran kawula muda. Perkelahian dan tawuran antara pemuda ini seringkali penulis saksikan saat berlangsungnya pesta sekolah di beberapa kecamatan di Kabupaten  Manggarai Barat seperti kecamatan Kuwus, dan Kecamatan Macang Pacar. Perkelahian antara kawula muda ini kadang berujung menjadi perkelahian antara warga kampung, yang kemudian menjadi konflik sosial.

Kegelisahan lain yang ditampilkan oleh fenomena budaya pesta sekola adalah pengantin pesta (yang melanjutkan studi atau yang hendak menyelesaikan studinya di Perguruan tinggi) tidak mampu menyelesaikan sekolahnya atau kuliahnya, bahkan tidak melanjutkan kuliahnya ke Perguruan tinggi karena terlanjur bersuami bagi perempuan dan beristri bagi laki-laki. 

Terkadang uang hasil pesta sekolah dijadikan modal belis dan modal membangun ekonomi keluarga baru. Hal ini melahirkan akumulasi kegelisahan dan kejengkelan masyarakat serta masyarakat kehilangan harapan akan partisipasi dan tanggung jawabnya terhadap pendidikan.

Persoalan lainnya adalah pesta sekola memberi keuntungan tertentu bagi pihak penyelenggara pesta, sebab pesta sekola kadang dijadikan taktik untuk menimbun kekayaan. 

Modusnya adalah meminta bantuan dan belaskasihan berupa bantuan uang bagi seseorang yang melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Setelah pengumpulan uang melalui pesta, yang 

bersangkutan  tidak melanjutkan sekolahnya (kuliahnya) tetapi memilih merantau atau bekerja di kota. Bahkan uang hasil pesta sekola dijadikan modal bisnis.

Persoalan persoalan yang disebutkan di atas adalah bentuk ketimpangan  yang berdampak pada kehidupan sosial masyarakat manggarai. Selain itu, ketimpangan-ketimpangan itu mengakibatkan rendahnya partisipasi masyarakat terkait dukungannya terhadap pembiayaan pendidikan. 

Selain itu peran tanggung jawab masyarakat terhadap sekolah  akan melemah. Alasannya masyarakat akan  kehilangan kepercayaan terhadap kualitas diri dari peserta didik.

Pesta sekola, meskipun menuai segudang persoalan dan keresahan sosial namun masih diharapkan, bahkan dilestarikan oleh masyarakat penganutnya. 

Alasannya, pertama, pesta sekola sebagai wujud kesadaran sosial akan pentingnya pendidikan dan sekolah. Sekolah selain untuk membangun bangsa dan Negara, juga untuk membangun kualitas kesadaran dalam dirinya sendiri, dan kesadaran akan lingkungannya.

Kedua, pesta sekola merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam membiayai  pendidikan. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat urgen dalam penyelenggaraan pendidikan. 

Pesta sekola adalah suatu bentuk kepedulian masyarakat dalam meringankan beban biaya pendidikan di perguruan tinggi. 

Hal ini ditunjukkan dalam undangan pesta sekola yang bebunyi " dalam rangka melanjutkan studi  ke perguruan tinggi dari anak, adik, cucu kita tercinta, maka dengan rendah hati kami mengundang bapak/ibu/saudara/I untuk mengikuti acara pengumpulan dana yang dilaksanakan pada...."

Ketiga, Realitas kemiskinan. Kemiskinan adalah fakta sosial masyarakat manggarai. Kemiskinan seolah menjadi kodrat hidup yang dalam kenyataannya lebih banyak dipicu oleh nasib karena tidak mengenyam pendidikan menurut pandangan orang manggarai. Dengan demikian sekolah tujuannya adalah untuk menuntas kemiskinan. 

Alasannya adalah, masyarakat manggarai percaya bahwa seseorang yang menyelesaikan sekolah di perguruan tinggi akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan, dengan demikian mudah juga mendapatkan uang. 

Selain itu jika seseorang menyelesaikan sekolahnya di perguruan tinggi, ada kemungkinan orang tersebut diangkat menjadi pegawai atau guru. 

Ketika seseorang sudah mendapat status sebagai guru atau pegawai maka orang  tersebut adalah orang yang memiliki uang dan sudah menjadi kaya.

Keempat, adanya kepedulian sosial dan rasa solidaritas terhadap realitas kemiskinan. Bagi orang manggarai, miskin bukan saja karena tidak terpenuhuinya kebutuhan sandang, pangan dan papan melainkan juga miskin karena tidak ada uang. 

Hal ini berarti mengenyam pendidikan  bukan karena ada uang (kaya), melainkan untuk menjadi manusia yang mengerti dan berpengetahuan. 

Dalam pandangan Driyarkara pendidikan sebagai upaya pemanusiaan manusia muda.  Pesta sekola dibuat karena adanya kepedulian sosial akan kemanusiaan dan rasa solidaritas terhadap kemiskinan. 

Argumen ini diangkat berangkat dari motto yang dihadirkan dalam setiap momen pesta sekola. Motto itu adalah " Tegi campe agu momang" . Terjemahan harafiahnya adalah minta bantuan dengan cinta. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun