Puisi oleh Sirilus Gonsi
Senja perlahan merangkak
Menjemput malam yang sedang berarak
Matahari sudah dia tolak
Menutup matanya dengan katarak
Senja itu biasa saja
Dia hadir tidak sengaja
Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja
Senja yang ciptakan teja
Kau hadir biasa saja
Diiringi bunyi lonceng gereja
Senja, merahmu menutup cahaya
Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja
Senja, walaupun kau hadir bersama dengan hujan gerimis
Dengan caramu menutup cahaya matahari secara sadis
Aku tak mau menangis dari letih ragaku yang mengiris
Aku masih suguhkan senyum pada bibirku yang tipis
Sebab aku tidak mau semuanya berakhir dalam senja
Waktu senja itu tiba
Aku jatuh cinta
Pada seorang dara perawan yang datang saat senja tiba
Yah senja itu saksi sejarah kisah cinta
Yang telah kami rajut bersama senja
Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja
Akhirnya senja itu waktu
Senja itu waktu menutup hari dan cahaya
Senja itu waktu menjemput malam
Senja itu waktu aku jatuh cinta
Senja itu biasa saja
Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H