Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja

21 Oktober 2022   10:11 Diperbarui: 21 Oktober 2022   10:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi oleh Sirilus Gonsi

Senja perlahan merangkak

Menjemput malam yang sedang berarak

Matahari sudah dia tolak

Menutup matanya dengan katarak

Senja itu biasa saja

Dia hadir tidak sengaja

Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja

Senja yang ciptakan teja

Kau hadir biasa saja

Diiringi bunyi lonceng gereja

Senja, merahmu menutup cahaya

Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja

Senja, walaupun kau hadir bersama dengan hujan gerimis

Dengan caramu menutup cahaya matahari secara sadis

Aku tak mau menangis dari letih ragaku yang mengiris

Aku masih suguhkan senyum pada bibirku yang tipis

Sebab aku tidak mau semuanya berakhir dalam senja

Waktu senja itu tiba

Aku jatuh cinta

Pada seorang dara perawan yang datang saat senja tiba

Yah senja itu saksi sejarah kisah cinta

Yang telah kami rajut bersama senja

Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja

Akhirnya senja itu waktu

Senja itu waktu menutup hari dan cahaya

Senja itu waktu menjemput malam

Senja itu waktu aku jatuh cinta

Senja itu biasa saja

Dan aku tak mau semuanya berakhir dalam senja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun