Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukber Bersama Teman Lama, Apakah Berbahaya?

11 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 11 Maret 2024   15:18 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Bersama Teman Lama, Apakah Berbahaya? - Atanshoo (Umar Ben on Unsplash

Bulan Ramadan selalu dinanti-nanti oleh umat Islam. Selain momen spiritual, Ramadan juga menjadi ajang silaturahmi dan reuni dengan teman-teman lama. Tradisi buka puasa bersama atau bukber menjadi momen spesial untuk mengenang masa lalu dan mempererat tali persaudaraan.

Namun, di balik keceriaan dan kehangatan bukber, ada potensi bahaya yang mengintai. Bahaya ini muncul jika bukber tidak diiringi dengan hal-hal positif. Apakah bukber bersama teman lama aman dan bermanfaat? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

1. Ghibah dan Adu Pencapaian

Pernahkah kamu merasa canggung saat bukber dengan teman lama? Suasana yang tadinya riang tiba-tiba berubah tegang saat seseorang mulai membicarakan keburukan orang lain atau membanggakan pencapaiannya. 

Ya, ghibah dan adu pencapaian adalah dua bahaya tersembunyi di balik bukber. Kedua hal ini dapat merusak hubungan antar sesama manusia dan menghilangkan pahala Ramadan.

Apa itu ghibah dan adu pencapaian?

Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain, baik yang berkaitan dengan fisik, kehormatan, maupun harta benda. Ghibah termasuk dosa besar dalam Islam karena dapat merusak hubungan antar sesama manusia. Sedangkan adu pencapaian adalah menceritakan keberhasilan diri sendiri dengan tujuan untuk membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan rasa iri dengki dan menyinggung perasaan orang lain.

Aku ingin sedikit bercerita, pada umur 20 tahunan ini sering kali aku menemukan hal-hal tersebut di bukber teman-teman sekolah dulu. Seringkali yang di tanyakan adalah apa pekerjaanmu saat ini? gajimu berapa? sudah bisa beli mobil? dan seketika mereka memamerkan pencapaiaan mereka seperti: kalau aku sih sudah bisa beli mobil di pekerjaan sekarang, sudah bisa beli ini itu untuk mamahku. Dan part yang paling sakit adalah ketika mereka meremehkan pekerjaanku seperti: emang menjadi blogger/penulis artkel bisa membuatmu kaya atau untuk makan serumah gitu? mending kerja sama aku aja, walaupun jadi supir bisalahh membuatmu tak kelaparan lagi, ujar mereka saat itu. Aku hanya bisa tersenyum dan tertawa bersama mereka, meskipun aku sadar itu hanya guyonan bagi mereka, namun sakit untukku. Apakah kalian pernah mengalaminya?

2. Menghambat Ibadah

Selain ghibah dan adu pencapaian, bukber yang berlebihan juga dapat menghambat ibadah Ramadan. Berikut beberapa penjelasannya:

  • Terlalu Lama di Luar Rumah: Bukber di restoran atau kafe ternama biasanya membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dapat membuat kita terlambat shalat tarawih atau bahkan tidak shalat tarawih sama sekali. Selain itu ada saja teman yang mengajak santai-santai dulu ataupun ngerokok satu batang dulu, dan kita pun kadang sungkan untuk menolaknya. Maka dari itu kita harus tegas dalam bersikap, agar ibadah pada bulan ramadan ini menjadi maksimal.
  • Mengkonsumsi Makanan Berlebihan: Saat bukber, kita cenderung menyantap makanan dengan berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan malas sehingga tidak semangat untuk beribadah.
  • Mengabaikan Amalan Ramadan Lainnya: Selain shalat tarawih, Ramadan juga memiliki banyak amalan lain seperti tadarus Al-Quran, zakat, dan sedekah. Bukber yang berlebihan dapat membuat kita mengabaikan amalan-amalan tersebut.

Tips agar bukber tidak menghambat ibadah:

  • Pilih tempat bukber yang dekat dengan masjid.
  • Batasi waktu bukber.
  • Makan secukupnya.
  • Tetap utamakan ibadah Ramadan.
  • Lakukan amalan Ramadan lainnya.

3. Menguras Dompet

Tidak di pungkiri bukber adalah momen yang tepat untuk berjumpa kembali dengan teman lama, tetapi kita harus memilah dan memilih bukber mana saja yang kalian datangi. Saking senangnya bertemu dengan teman lama, kita sering meng-iyakan semua ajakan bukber mereka. Mulai dari bukber SD, SMP, SMA, ataupun kuliah. Jika kalian tidak bisa memanage keuangan dengan baik dalam bulan ramadan ini, maka tamatlah sudah. Bulan ramadan ini merupakan bulan dimana banyak sekali kebutuhan yang harus dibeli contohnya: membeli baju lebaran, bukber, membeli makanan untuk buka puasa dan lainnya, yang notabene semua harga tersebut naik ketika bulan ramadan.

Jadi, saran saya sih kalian harus pintar-pintar mengatur uang dalam bulan ramadan sekaligus mengendalikan hawa nafsu untuk membeli ini itu atau menghadari berbagai kegiatan bukber yang merogoh kocek banyak.

Penutup

Bukber adalah tradisi yang menyenangkan untuk menjalin silaturahmi di bulan Ramadan. Namun, penting untuk diingat bahwa ada beberapa bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai. Hindari ghibah, adu pencapaian, dan fokuslah pada hal-hal positif. Bukber seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan mempererat tali persaudaraan.

Rencanakan bukber dengan bijak agar tidak menghambat ibadah dan menguras dompet. Pilih tempat yang sederhana, patungan dengan teman-teman, dan bawa bekal sendiri atau alternatif lainnya. Mari jadikan bukber sebagai momen untuk menyebarkan kebaikan dan meningkatkan kualitas diri.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun