Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perahu Rindu di Lautan Mimpi

2 Maret 2024   19:15 Diperbarui: 2 Maret 2024   19:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perahu Rindu di Lautan Mimpi

(Atanshoo)

Di balik kelambu malam yang kelam,
Rindu membentang bagai lautan lepas,
Perahu kecil berlayar sendu,
Membawa asa yang tak kunjung tepas.

Dayung remuk digerakkan pelan,
Melawan ombak duka yang menderu,
Cahaya bintang redup di cakrawala,
Seakan turut merasakan pilu.

Layar lusuh terkembang lunglai,
Dihiasi embun rindu yang dingin,
Membawa ingatan akan senyum manis,
Yang kini tinggal bayangan yang hening.

Laut mimpi bergelombang sayu,
Dihiasi debur kenangan yang kelabu,
Wajahmu terbayang di setiap buih,
Membuat perih di hati kian menebal.

Oh, kekasih jauh di seberang sunyi,
Adakah kau mendengar bisik rinduku?
Perahu kecil ini terus berlayar,
Mencari tepian di hatimu.

Namun, kabut tebal menghadang pandangan,
Arah semakin kabur dan tak menentu,
Akankah perahu rindu ini sampai?
Ataukah akan tenggelam dalam lautan pilu?

Malam semakin larut, sunyi semakin dalam,
Harapan seakan terhisap ke dasar,
Tetapi perahu rindu tak ingin berhenti,
Tetap berlayar, meski tanpa tujuan pasti.

Mungkin suatu saat, fajar akan menyingsing,
Menyinari lautan mimpi yang kelam,
Dan perahu rindu ini akan menemukan,
Tepian damai dalam pelukanmu yang hangat.

Hingga saat itu tiba, ku akan terus berlayar,
Membawa rindu yang takkan pernah pudar,
Berharap suatu saat nanti, kau akan jumpai,
Perahu rinduku yang berlabuh di hatimu
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun