Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintihan Hati yang Terluka

4 Februari 2024   16:00 Diperbarui: 4 Februari 2024   16:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rintihan Hati yang Terluka

(Atanshoo)

Di sudut gelap hati yang tersembunyi,  
Ada luka yang tak pernah berhenti berdarah.  
Seperti daun yang jatuh diterpa angin,  
Aku merasa hampa, terbuang, dan sendiri.

Setiap detik, menit, jam, berlalu perlahan,  
Membawa cerita lama yang tak kunjung usai.  
Luka ini, bukan hanya tentang perpisahan,  
Tapi tentang mimpi yang hancur dan harapan yang layu.

Ku coba untuk berdiri, melangkah lagi,  
Namun bayang-bayang masa lalu selalu menghantui.  
Aku mencari-cari cahaya, di tengah kegelapan,  
Berharap bisa menemukan satu alasan, untuk tersenyum lagi.

Tapi di sini, dalam kesendirian ini,  
Aku belajar tentang arti kekuatan sejati.  
Bukan tentang tidak pernah jatuh,  
Melainkan tentang bangkit, setiap kali kita terjatuh.

Dan mungkin suatu hari, luka ini akan menjadi cerita,  
Tentang bagaimana aku bertahan, bagaimana aku bertumbuh.  
Karena setiap luka, membawa pelajaran,  
Dan setiap air mata, menyirami benih-benih harapan baru.

Jadi, biarkan hati ini terus merintih,  
Hingga semua kesedihan tercuci,  
Dan aku akan berdiri lebih kuat, lebih bijak,  
Dengan luka yang kini menjadi medali keberanian, di dada.
Jika masih ada...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun