Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

5 Rekomendasi Buku Filsafat Terbaik Tahun 2024

3 Februari 2024   19:30 Diperbarui: 3 Februari 2024   20:05 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Filsafat Thus Spoke Zarathustra (Also Sprach Zarathustra) oleh Friedrich Nietzsche on Shopee

Pengantar

Tahun 2024 membawa tantangan baru dan refleksi mendalam, dan salah satu cara untuk merenungkan esensi hidup adalah melalui filsafat. Buku-buku filsafat tidak hanya mengajak kita menjelajahi pertanyaan mendasar tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang manusia dan kehidupan. Dalam artikel ini, kami mempersembahkan "5 Rekomendasi Buku Filsafat Terbaik Tahun 2024" yang akan mengantar Anda pada perjalanan pemikiran yang mendalam dan meresapi konsep-konsep yang membangun landasan filsafat di masa kini. Siapkan diri Anda untuk merenung dan terinspirasi oleh pandangan-pandangan filsafat yang memukau di tahun ini.

1. Being and Time oleh Martin Heidegger

Buku Filsafat Being and Time oleh Martin Heidegger on Shopee
Buku Filsafat Being and Time oleh Martin Heidegger on Shopee

Martin Heidegger, salah satu filsuf paling berpengaruh abad ke-20, mempublikasikan "Being and Time" ("Sein und Zeit") pada tahun 1927, sebuah karya yang hingga hari ini tetap menjadi salah satu teks filsafat paling penting dan kompleks. Dalam buku ini, Heidegger menyelidiki konsep 'Being' (Sein) dengan tujuan untuk memahami esensi sejati dari keberadaan manusia, yang ia sebut sebagai 'Dasein', sebuah istilah Jerman yang secara harfiah berarti 'being-there' atau 'presence'.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama fokus pada deskripsi fenomenologis Dasein, menggali bagaimana keberadaan manusia termanifestasi dalam dunia. Heidegger menantang pembaca untuk memikirkan kembali asumsi-asumsi tradisional tentang konsep waktu, ruang, dan keberadaan. Dia mengajukan argumen bahwa pemahaman konvensional tentang waktu sebagai sekuen linear dari peristiwa-peristiwa tidak sepenuhnya mencakup pengalaman eksistensial manusia.

Bagian kedua, yang rencananya akan lebih mendalam menjelajahi waktu dan keberadaan, tidak pernah selesai sepenuhnya oleh Heidegger. Namun, dalam bagian yang ada, Heidegger memperkenalkan konsep-konsep kunci seperti 'care' (Sorge), 'being-towards-death' (Sein-zum-Tode), dan 'authenticity' (Eigentlichkeit), menunjukkan bagaimana kesadaran tentang kematian dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang kehidupan dan keberadaan.

Karya ini tidak hanya mempengaruhi bidang filsafat tetapi juga memberikan dampak luas pada psikologi eksistensial, sastra, teologi, dan kritik sosial. "Being and Time" menantang pembaca untuk menghadapi keberadaan mereka secara langsung, mengajak refleksi tentang bagaimana kita memilih untuk hidup, serta hubungan kita dengan waktu, keberadaan, dan kematian.

Meskipun kompleksitas dan kedalaman "Being and Time" bisa jadi menantang, buku ini tetap menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang ingin menjelajahi pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam tentang makna dan tujuan hidup, menjadikannya sebuah karya yang terus relevan dan penting untuk dipelajari, bahkan di tahun 2024.

2. Moral Landscape oleh Sam Harris

Buku Filsafat Moral Landscape oleh Sam Harris on Shopee
Buku Filsafat Moral Landscape oleh Sam Harris on Shopee

"Moral Landscape" oleh Sam Harris adalah karya yang menantang pandangan konvensional tentang etika dan moralitas. Dalam bukunya, Harris memperkenalkan gagasan bahwa nilai moral dapat ditemukan melalui penelitian ilmiah dan argumen rasional. Harris menjelajahi keterkaitan antara fakta ilmiah dan nilai moral, mengeksplorasi cara kita dapat mengembangkan sistem etika yang didasarkan pada pengetahuan objektif tentang realitas.

Buku ini relevan untuk tahun 2024 karena menggugah pemikiran tentang bagaimana kita dapat menyusun fondasi etika yang bersifat universal dan terkini. Pendekatan Harris menciptakan ruang bagi refleksi mendalam tentang etika dalam era modern, memotivasi pembaca untuk meninjau dan mendefinisikan kembali dasar-dasar nilai moral kita. Apalagi akhir-akhir ini sering terjadi pembahasan dan diskusi mengenai etika dan moralitas"seseorang".

3. The Second Sex oleh Simone de Beauvoir

Buku Filsafat The Second Sex oleh Simone de Beauvoir on Shopee
Buku Filsafat The Second Sex oleh Simone de Beauvoir on Shopee

Karya monumental ini dibuat oleh Simone de Beauvoirda diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi pilar dalam teori feminisme dan filsafat. Dalam "The Second Sex," de Beauvoir menggali kondisi perempuan dan penindasan gender dengan pendekatan filosofis yang mendalam.

De Beauvoir membahas bagaimana perempuan secara historis dianggap sebagai "The Other" (yang lain), subyek yang selalu didefinisikan dalam konteks hubungannya dengan laki-laki. Ia menyelidiki pembentukan identitas perempuan, peran sosialnya, dan tantangan-tantangan yang dihadapinya dalam konteks kemerdekaan dan otonomi.

Buku ini tidak hanya menginspirasi gerakan feminis tetapi juga memperkenalkan konsep-konsep seperti "The Other," "dualitas," dan "penentangan" yang terus diperdebatkan dalam diskusi filsafat dan gender hingga saat ini. "The Second Sex" merupakan kontribusi besar terhadap literatur filsafat feminis dan tetap menjadi rujukan utama untuk pemahaman mendalam tentang kompleksitas hubungan gender.

4. Sapiens: A Brief History of Humankind oleh Yuval Noah Harari

Buku Filsafat Sapiens: A Brief History of Humankind oleh Yuval Noah Harari on Shopee
Buku Filsafat Sapiens: A Brief History of Humankind oleh Yuval Noah Harari on Shopee

Sapiens: A Brief History of Humankind" oleh Yuval Noah Harari adalah sebuah karya monumental yang merangkum sejarah panjang manusia, membawa pembaca melintasi zaman prasejarah hingga era modern. Buku ini bukan hanya sebuah narasi sejarah, tetapi juga suatu refleksi filosofis tentang esensi manusia dan bagaimana evolusi kita membentuk dunia seperti yang kita kenal sekarang. Berikut adalah beberapa poin utama yang dibahas dalam buku ini:

  • Revolutionary Cognitive Evolution: Harari membahas perubahan kognitif yang menandai manusia sebagai spesies unik, terutama dengan munculnya kemampuan berpikir simbolik dan kemampuan berkomunikasi kompleks.
  • Pentingnya Mitos dan Narasi: Buku ini menyoroti peran besar mitos dan narasi dalam membentuk identitas manusia dan masyarakat. Manusia mampu bekerja sama dalam kelompok besar karena kemampuan bersama-sama mempercayai cerita bersama.
  • Revolutionary Moments in History: Harari menjelaskan peran penting dari tiga revolusi besar dalam sejarah manusia, yaitu Revolusi Pertanian, Revolusi Ilmiah, dan Revolusi Industri, yang masing-masing membawa perubahan fundamental dalam cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi.
  • Dampak Sosial dan Ekonomi: Buku ini menggali dampak revolusi-revolusi tersebut terhadap masyarakat, ekonomi, dan struktur kekuasaan. Harari mempertanyakan apakah perubahan tersebut selalu membawa kebahagiaan dan kesejahteraan.
  • Pertanyaan Filosofis tentang Manusia: "Sapiens" mendorong pembaca untuk merenung tentang arti keberadaan manusia, tujuan hidup, dan dampak eksistensi kita terhadap planet ini.

Buku ini menjadi populer bukan hanya karena menyajikan informasi sejarah yang mendalam, tetapi juga karena kemampuannya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam. Harari tidak hanya menyampaikan fakta sejarah, tetapi juga mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang arti dan tujuan dari perjalanan panjang peradaban manusia. Dengan gaya penulisan yang menarik dan pemikiran yang mendalam, "Sapiens" menjadi buku yang merangsang pikiran dan memberikan pandangan unik tentang manusia dan perannya dalam sejarah.

5. Thus Spoke Zarathustra (Also Sprach Zarathustra) oleh Friedrich Nietzsche

Buku Filsafat Thus Spoke Zarathustra (Also Sprach Zarathustra) oleh Friedrich Nietzsche on Shopee
Buku Filsafat Thus Spoke Zarathustra (Also Sprach Zarathustra) oleh Friedrich Nietzsche on Shopee

"Thus Spoke Zarathustra" ("Also Sprach Zarathustra") adalah salah satu karya paling terkenal dan berpengaruh dari filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche. Diterbitkan dalam empat bagian antara tahun 1883 dan 1891, buku ini merupakan perpaduan unik antara sastra dan filsafat, menyajikan ide-ide Nietzsche melalui struktur naratif yang puitis dan sering kali simbolis.

Konten dan Tema Utama

Buku ini mengikuti perjalanan dan pengajaran Zarathustra, seorang tokoh yang nama dan karakternya terinspirasi dari Zoroaster (Zarathustra), pendiri agama Zoroastrianisme kuno. Setelah sepuluh tahun meditasi di gunung, Zarathustra memutuskan untuk turun dan berbagi kebijaksanaannya dengan manusia. Naratifnya menggabungkan kritik terhadap moralitas tradisional, agama, dan filosofi dengan pengenalan beberapa konsep inti pemikiran Nietzsche.

Overman (bermensch)

Konsep Overman (kadang diterjemahkan sebagai "Superman") adalah ide sentral dalam "Thus Spoke Zarathustra." Overman merupakan individu yang telah melepaskan diri dari nilai-nilai konvensional dan moralitas herd untuk menciptakan nilai-nilainya sendiri, mengatasi "manusia" dalam bentuknya yang saat ini dan menjadi sesuatu yang baru dan lebih mulia.

Kematian Tuhan

Nietzsche menggunakan Zarathustra untuk mengumumkan "kematian Tuhan," sebuah metafora untuk kemunduran kepercayaan agama dan krisis nilai-nilai tradisional di Eropa. Nietzsche berargumen bahwa kematian Tuhan memberi kesempatan bagi manusia untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada kebenaran absolut dan otoritas ilahi, mencari arti dan nilai dalam diri mereka sendiri.

Kekuatan Kehendak

"Thus Spoke Zarathustra" juga mengeksplorasi tema kekuatan kehendak, di mana Nietzsche menganggap kehendak untuk berkuasa sebagai pendorong utama di balik perilaku manusia. Dia berpendapat bahwa kehidupan harus diarahkan oleh keinginan untuk mengatasi tantangan dan mencapai keunggulan, bukan untuk kenyamanan atau keselamatan.

Eternal Recurrence

Konsep "eternal recurrence" (pengulangan abadi) adalah ide filosofis lain yang diperkenalkan melalui Zarathustra, dimana Nietzsche mempertanyakan apakah individu dapat menerima dan mencintai kehidupan mereka sepenuhnya, meskipun harus dihidupi berulang kali dalam setiap detail yang sama.

Pengaruh dan Penerimaan

"Thus Spoke Zarathustra" sering dianggap sebagai karya Nietzsche yang paling aksesibel namun juga paling kompleks, memadukan prosa liris dengan pemikiran filosofis yang mendalam. Pengaruhnya terasa luas dalam filosofi, sastra, psikologi, politik, dan seni, memicu debat dan interpretasi beragam selama lebih dari satu abad setelah publikasinya.

Meskipun teks ini menantang dan multi-tafsir, kemampuannya untuk menginspirasi pemikiran kritis tentang eksistensi, moralitas, dan potensi manusia menjadikannya karya yang abadi dan terus relevan.

Penutup

Dalam eksplorasi "5 Rekomendasi Buku Filsafat Terbaik Tahun 2024," kita telah meresapi kekayaan pemikiran dan pandangan yang menggugah dari para pemikir utama. Dari kompleksitas "Being and Time" hingga refleksi filosofis yang mendalam dalam "Thus Spoke Zarathustra," setiap karya menciptakan landasan untuk pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi dan makna hidup.

Melalui pagelaran konsep-konsep seperti Overman, kematian Tuhan, dan eternal recurrence, buku-buku ini memicu pertanyaan dan refleksi tentang diri kita, masyarakat, dan dunia di sekitar kita. Mereka tidak hanya menjadi panduan intelektual, tetapi juga jendela menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dan keindahan eksistensi manusia.

Sebagai pembaca, mari kita terus menggali kebijaksanaan filsafat, menjadikan buku-buku ini sebagai kompas dalam perjalanan menuju pemahaman diri dan dunia. Pemikiran filosofis menjadi cermin bagi keberanian untuk bertanya dan keinginan untuk mendalami esensi kehidupan. Dengan membawa warisan pemikiran ini, mari kita terus menjelajahi lautan pengetahuan dan mendukung perkembangan pemikiran filosofis di masa depan. Selamat membaca dan selamat menjelajahi kekayaan filsafat yang tak terbatas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun