Karya: Atanshoo
Di sudut hati yang beku, terpatri bayangmu,
Dalam dingin malam, rindu ini menyapu,
Lantunan rayu, seperti angin lalu,
Membawa bisikan cinta, dalam sepi yang meru.
Terjaga dalam mimpi, yang tak pernah usai,
Seperti bintang yang berkelip, di langit hati ini,
Kau adalah mimpi, dalam realita yang tak kusadari,
Di mana rindu merayu, mencairkan beku hati.
Di antara ribuan kata, yang terucap dalam diam,
Ada namamu yang terukir, dalam setiap resah dan rindu,
Bagaikan puisi yang tak pernah rampung,
Kisah kita, dihempas ombak waktu.
Di balik tabir malam, aku menari bersama bayanganmu,
Dalam pelukan angin, di bawah rembulan yang malu,
Kau bagai nyanyian alam, merdu dan pilu,
Di mana setiap kata, merayu beku rindu.
Dan ketika fajar menyingsing, membawa harapan baru,
Ku simpan rindu ini, dalam lembaran hari,
Dalam setiap hela napas, dalam setiap detik berlalu,
Kau tetap puisi hati, beku di rayu rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H