Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nada-Nada Otoritas - Atanshoo

8 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:01 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nada-Nada Otoritas

(Atanshoo)

Di tengah panggung dunia yang riuh,
Bergema nada-nada otoritas,
Melodi kuasa berbisik halus,
Dalam simfoni yang tak pernah usai.

Lantunan janji bagai angin lalu,
Ditaburkan di ladang harapan rakyat,
Di mana gema tawa pejabat,
Bertalu dengan isak tangis yang terabaikan.

Dalam lorong-lorong kekuasaan,
Bermainlah sandiwara kebijaksanaan,
Di setiap sudut, berbisik rahasia,
Merajut asa dan duka, dalam diam.

Nada-nada otoritas, lagu para penguasa,
Berkumandang tinggi, menari di atas asa,
Namun di balik tirai besi dan batas,
Bertanya hati, "Untuk siapa melodi ini bersuara?"

Diantara pesta demokrasi yang meriah,
Terkadang hilang suara-suara kecil,
Yang tak terjangkau oleh mikrofon euforia,
Tersesat dalam gema kekuasaan yang egois.

Namun, dalam tiap dawai yang mereka petik,
Tersimpan harapan, suara dari yang terpendam,
Bahwa nada-nada otoritas,
Suatu hari nanti, akan bernyanyi untuk rakyat.

Dalam untaian kata dan janji,
Semoga tercipta melodi yang adil dan berarti,
Agar nada-nada otoritas bukan sekedar gema kosong,
Tapi harmoni keadilan yang abadi dan menggema dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun