Terjebak di Dalam Waktu
(Atanshoo)
Seseorang terperangkap di dalam waktu, menjadi narapidana dalam selusin kenangan yang tak bisa dihindari. Terikat oleh rentetan masa lalu dan bayangan masa depan yang gelap, dia terdiam di tengah koridor waktu yang terus berlalu. Tak ingin kembali ke masa kelamnya, juga tak mampu membayangkan keindahan di masa depan, dia terjebak di persimpangan antara kemarin dan esok.
Masa lalu yang kelam, layaknya bayang-bayang hitam yang merayapi setiap sudut pikirannya, menjadi belenggu tak terlihat yang selalu menyertainya. Ingatan-ingatan itu bukan sekadar kenangan, melainkan rintihan perasaan yang terluka dan kecewa. Setiap kali matahari terbenam, dirinya menjadi penghuni malam yang terjebak dalam kilas balik yang membawa kepedihan yang sulit untuk dihapuskan.
Namun, ketika matahari kembali menyinari esok, dia menemukan dirinya menolak untuk melihat ke depan. Bayangan masa depan yang tak pasti membayangi pikirannya, menimbulkan ketakutan yang membeku. Setiap langkah yang akan diambil tampak sebagai risiko yang terlalu besar, seperti menapaki jalan tanpa ujung yang menanti untuk menelannya.
Dalam kebimbangan antara masa lalu dan masa depan, dia terlupakan di tengah-tengah kenyataan. Seolah-olah waktu telah mengunci pintu di hadapannya, dan dia terpaku di dalam ruang hampa yang tidak memiliki jalan keluar. Dia menjadi tahanan dalam penjara yang dibangun oleh kenangan dan ketakutan akan masa depan.
Tonton juga musikalisasi puisi di channel youtube : Atanshoo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H