Dalam satu minggu, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga hadir di dua tempat berbeda yang jaraknya ribuan kilometer. Pada tanggal 14-17 Juni 2016, Menteri Puspayoga hadir di acara ICSB (International Council for Small Business) Conference di Markas Besar PBB di New York Amerika Serikat untuk menerima penghargaan dari Presiden ICSB dunia Ki-Can Kim. ICSB adalah organisasi nirlaba, berdiri pada 1956 yang beranggotakan 80 negara, bertujuan untuk memberikan edukasi manajemen wirausaha dan bisnis skala kecil.
Kemudian pada tanggal 23 Juni 2016 malam hari selepas Maghrib, Menkop dan UKM hadir di gedung TVRI Jakarta sebagai narasumber program televisi Sudut Istana. Di TVRI menteri bercerita mulai dari Reformasi Koperasi, perkembangan UKM hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya turun dari 22 persen per tahun menjadi 9 persen per tahun. Benang merah dari kedua kegiatan tersebut adalah, Menteri Puspayoga dinilai berhasil mendorong dan mengajak masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan masalah sosial dengan pendekatan bisnis.
Dalam kesempatan Ministerial Round Table Meeting di New York, Menteri Puspayoga berbagi pengalaman tentang cara Pemerintah Indonesia memberdayakan UKM. Menkop dan UKM mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman terkait pengembangan UKM di tanah air. Menurutnya UKM Indonesia memegang peran yang sangat penting bukan hanya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi tapi juga dalam menciptakan lapangan kerja sehingga pemerintah memberikan perhatian serius terhadap UKM.
“Kami memiliki pengalaman bagus selama krisis ekonomi pada 1997-1998. Selama periode itu pertumbuhan ekonomi minus 13,6 persen. Berkat UKM cepat atau lambat pertumbuhan ekonomi naik empat persen hanya dalam waktu dua tahun,” kata menteri.
Menteri Puspayoga pada kesempatan itu mengajak para menteri UKM anggota ICSB yang hadir untuk bekerja bersama mendorong perkembangan UKM agar semakin kuat dan berdaya saing. Ia juga menyampaikan undangan pada investor untuk berinvestasi di Indonesia. Beberapa sektor yang sangat prospektif di Indonesia di antaranya infrastruktur, energi, pariwisata, dan kemaritiman.
DARI SUDUT ISTANA
Sementara dari gedung TVRI Jakarta, di acara dari Sudut Istana menteri mengajak masyarakat untuk saling bantu mengembangkan koperasi dan UKM di tanah air. Pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UKM bukan hanya milik Kementerian Koperasi dan UKM, tetapi juga segenap stakeholder Koperasi dan UKM termasuk Kementerian lain, lembaga pemerintah, dan masyarakat.
Di awal-awal pembicaraan, pembawa acara menanyakan pentingnya keberadaan koperasi di tanah air.
Jawaban dari pertanyaan itu sederhana. Koperasi adalah badan usaha yang diamanatkan oleh UUD 1945, karena dibangun berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong. Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang tepat, karena sifat masyarakat Indonesia. Sejak lama bangsa ini mengenal kekeluargaan dan kegotongroyongan yang dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Bahkan PBB mengakui, koperasi mempunyai peran nyata dalam membangun integrasi sosial dan mengurangi kemiskinan.
Program Reformasi Koperasi yang sedang berjalan saat ini bertujuan agar koperasi berkembang menjadi organisasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat dengan tetap menerapkan nilai dan prinsip koperasi sehingga memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Ada tiga langkah besar yang dijalankan dalam reformasi koperasi, yaitu Rehabilitasi Koperasi, Reorientasi Koperasi, dan Pengembangan Koperasi. Rehabilitasi Koperasi adalah upaya pengembalian nama baik dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi, sekaligus penataan kelembagaan dan usaha koperasi berdasarkan data yang tervalidasi secara rinci per individu koperasi, sekaligus mengurangi/menekan jumlah koperasi yang tidak aktif.
