Mohon tunggu...
gus agus
gus agus Mohon Tunggu... -

(Mantan) Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mas Bowo dan Media

27 Juli 2014   09:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"tidak ada media yang netral, yang netral itu cuma Band" :D

istilah itu mungkin benar melihat dinamika politik di Indonesia sekarang. bukan hanya rakyat yang terbelah tetapi media pun terbelah sebagai agen penggiring opini. yang menjadi poros tentu persaingan sengit TvOne vs Metro tv dalam menyiarkan berita capres, mulai yang sifatnya pencitraan sampai kepada fitnah. ini mungkin resiko dari dinamika politik Indonesia :)

Prabowo vs Jokowi pun menjadi sajian kita selama 2 bulan terakhir bahkan sampai detik ini, sudah pasti kita bosan di berondong berbagai macam media sehingga nilai objektifitas kita berkurang bahkan cenderung subjektif.  bagi pendukung Jokowi, menyaksikan Metro tv itu sebuah kebahagiaan begitu pun sebaliknya. dalam hal ini patut di akui bahwa Jokowi lah sebagai pemenang mencuri perhatian media.

sejak menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012, Jokowi sudah menjadi seorang "Media Darling" untuk skala nasional, mulai dari kegiatan di Pemerintahan hingga blusukan ala Jokowi yang pasti selalu di ikuti oleh media. sampai pada deklarasi Jokowi di rumah si Pitung ketika di beri mandat oleh Ibu Suri Megawati. media mengibaratkan Jokowi sebagai sosok orang yang sempurna, selalu benar, sederhana dan merakyat. sebagai sebuah pencitraan itu sudah menjadi menu lengkap. apa pun yang Jokowi lakukan selalu benar, apalagi sekarang dia merupaka Presiden terpilih versi KPU, sudah pasti media akan lebih "gila" lagi memberitakan Jokowi.

lalu bagaimana Prabowo? sejak Gerindra berdiri tahun 2007, Prabowo gencara melakukan iklan di media-media terutama televisi. dengan sokongan dana melimpah bukan hal yang sulit bagi Prabowo untuk membangun opini publik. dalam 5 tahun terakhir mungkin dia menghabiskan ratusan miliar hanya untuk iklan pencalonan dirinya sebagai presiden. hal ini sempat di sindir oleh Anies Baswedan, bahwa demi sebuah ambisi prabowo rela iklan bertahun-tahun di media padahal akan lebih berguna jika uang tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat.

saya kira baik Prabowo atau Jokowi punya style tersendiri untuk membentuk opini publik, bahkan hari ini image Jokowi sangat positif berbanding terbalik dengan Prabowo. apa pun yang Jokowi lakukan sekarang pasti akan selalu benar dan yang prabowo  lakukan selalu salah. ADIL kah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun