Income di masa pandemi untuk semua kalangan mengalami penurunan drastis, mulai dari pedagang kaki lima, restoran, hingga beberapa supermarket pun diharuskan tutup. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun terkadang masih berpikir dua kali, apalagi untuk biaya sekolah anak yang mengharuskan untuk pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan gawai dengan koneksi internet. Bagi beberapa keluarga untuk membeli keperluan anak sekolah seperti gawai dan koneksi internet (paket data) terbilang mahal dan menguras kantong, sebagian keluarga berpikir uang yang dihasilkan mending dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tanpa mengenyampingkan kebutuhan sekolah anak.
 Untuk itu kami disini ingin memberikan pengetahuan dan cara saving money tidak hanya di masa pandemi tetapi bisa diterapkan dan bisa menjadi kebiasaan agar dapat mengelola keuangan dengan baik.Â
Pada umumnya, sebagian besar keluarga memberikan kepercayaan kepada sang istri sekaligus ibu untuk bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik yang tentu saja tidak melulu soal pendidikan anak. Kebutuhan keluarga merupakan hal yang harus dijadikan prioritas sehingga para orang tua secara tidak langsung  dituntut mampu membagi setiap uang yang mereka keluarkan agar dapat memenuhi semua kebutuhannya.
 Setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga harus bisa meletakkan pengeluaran sesuai dengan porsinya masing-masing. Prioritas utama dalam keluarga tentunya adalah kebutuhan anak yaitu sekolah. Setiap anak berhak mendapat pendidikan yang layak, maka setiap orang tua pun berkewajiban untuk merealisasikan hal tersebut dengan memasukkan anaknya ke sebuah sekolah.
Seiring dengan perkembangan zaman, kita tahu bahwa pendidikan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lalu bagaimana sebuah keluarga yang mungkin saja memiliki lebih dari 3 orang anak dapat dengan adil melaksanakan kewajiban tersebut? Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi setiap orang tua.
Menurut (Wuorio 2003), biaya membesarkan anak dapat dibagi ke dalam 7 kategori utama, diantaranya :Â
akomodasi (33-37%)Â
makanan (15-20%)
transportasi (13-14%)Â
pakaian (6-8%)
perawatan kesehatan (5-7%)
pendidikan (7-11%)
lain-lain(10-13%)
Orang tua yang terdiri dari suami dan istri tentu mempunyai anggaran keuangan masing-masing. Maka disini sebagai orang tua harus pandai menyatukan dua anggaran yang tentu berbeda-beda setiap bulannya. Belum lagi jika tidak memiliki anggaran bulanan yang baik, karena anggaran yang baik pun tidak menjamin pengelolaan nya juga baik. Oleh karena itu orang tua harus memiliki perencanaan keuangan yang baik agar tidak mudah mengeluarkan uang kecuali sesuai dengan apa yang telah dianggarkan sebelumnya. Apabila perencanaan keuangan saja belum baik, dapat dipastikan tidak akan ada tabungan keuangan. Tabungan ini sangat penting karena dapat mendukung pendidikan anak menuju jenjang yang lebih tinggi. Apabila pengelolaannya tidak baik, maka akan berakibat pada pembiayaan sekolah di jenjang awal dan tentu menjadi masalah yang berkelanjutan.
Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk merencanakan keuangan sekolah anak :
Memastikan kondisi keuangan yang adaÂ
Menetapkan tujuan dan target keuanganÂ
Menyusun rencana keuangan dan melaksanakannyaÂ
Mereview dan memperbaiki rencana sebelumnya untuk merencanakan masa depan
Asuransi pendidikan bisa menjadi  sebuah solusi yang baik karena dengan adanya asuransi ini orang tua akan lebih mudah merencanakan pendidikan seorang anak dengan mempersiapkan biayanya sejak jauh-jauh hari. Namun, jangan sampai sembarangan dalam memilih asuransi karena dapat berakibat fatal untuk kedepannya.
Pembukuan dan pencatatan keuangan juga menjadi tantangan tersendiri bagi setiap ibu karena tidak semua ibu mampu konsisten untuk melakukannya. Pembukuan ini dapat membantu orang tua untuk membuat perbandingan setiap bulan nya sehingga jika terjadi pengeluaran melebihi batas, maka dapat dilakukan evaluasi kembali. Pada masa pandemi ini tentu saja banyak keluarga yang merasa kesulitan untuk mengembalikan ekonomi mereka kembali sehingga berakibat pada berubah nya perencanaan keuangan. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa untuk dapat mewujudkan pendidikan anak dengan baik, orang tua harus sungguh-sungguh mempersiapkannya dengan mengeluarkan uang tidak melebihi anggaran yang ada minimal sesuai dengan kebutuhan nya.
SalmaÂ
Muhammad Akbar Fauzany
Asy Syabab Ihsanul Taqi
Mahasiswa Departemen AgribisnisÂ
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University
Dosen Pengampu :Â
Ir. MD. Djamaludin, M.Sc
Dr. Irni Rahmayani Johan, SP, MM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI