Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an sampai dengan awal 2010-an kini memasuki fase kehidupan dimana kepemilikan rumah menjadi pertimbangan serius.Â
Keputusan untuk membeli rumah dan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tentu memiliki berbagai resiko yang perlu diperhatikan dengan cermat.
Nah, sekarang apa itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? KPR adalah fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh lembaga keuangan seperti bank untuk membeli sebuah rumah.Â
Ini merupakan sebuah cara yang umum untuk memiliki properti tanpa harus membayar penuh dimuka. Berikut ini adalah resiko-resiko yang dapat dipertimbangkan Gen Z sebelum membeli rumah melalui KPR.
Membeli rumah dengan KPR merupakan investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan kepemilikan dan stabilitas tempat tinggal.Â
Namun, perlu diketahui juga bahwa hal ini bisa juga menjadi beban finansial jangka panjang yang perlu dipertimbangkan secara matang.
Nilai properti selalu berubah-ubah setiap saat, Gen Z juga harus siap menghadapi kemungkinan ini dan membuat keputusan berdasarkan analisis pasar yang cermat sebelum memutuskan untuk membeli sebuah properti.Â
Faktor-faktor yang membuat harga properti seperti permintaan dan penawaran,jika permintaan naik maka harganya pun semakin naik dan sebaliknya, faktor wilayah yang mana wilayah yang memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai maka harganya pun berubah, serta wilayah-wilayah yang strategis dan dekat dengan pusat kota.
Yang namanya kredit pasti ada bunganya dong ya? Ya betul sekali, bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam sebagai imbalan atas pembiayaan yang diberikan oleh bank.Â
Bunga ini bisa menjadi bagian yang signifikan dari total biaya kepemilikan rumah. Gen Z harus memahami beberapa hal terkait bunga KPR bank seperti jenis bunga, suku bunga, pola pembayaran, jangka waktu KPR dan resiko suku bunga.