Mohon tunggu...
Asyiqin Dhaifullah
Asyiqin Dhaifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Maggot Melalui Tiktok: Solusi Menanggulangi Sampah Organik

24 Desember 2023   20:21 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup, seperti hewan, manusia, dan tumbuhan, serta benda hasil olahannya. Sampah organik sendiri mudah terurai secara alami tanpa perlu bantuan tangan manusia. Sampah organik ini meliputi sisa makanan, daun, ranting, dan kotoran hewan. Sampah organik dapat diolah dengan melalui berbagai cara, seperti pengomposan untuk menghasilkan kompos yang berguna sebagai pupuk. Selain itu, sampah organik juga dapat diolah menjadi sumber energi, seperti biogas. Dengan demikian, sampah organik memiliki potensi untuk didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Akan tetapi, keadaan sampah organik yang melampaui kapasitas juga dapat mengganggu keberlangsungan ekosistem lingkungan. Walaupun sampah organik dapat terurai secara alami tanpa campur tangan manusia, proses penguraian sampah organik ini membutuhkan lama waktu sesuai dengan jenisnya. Kendala waktu tersebut menyebabkan sampah organik memberikan beberapa dampak merugikan yang nyata dirasakan oleh sebagian besar masyarakat, contohnya saja ketika terdapat sampah organik yang membusuk, bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh sampah tersebut dapat menyebabkan polusi udara karena mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

Komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh Sampah organik dengan total persentase 57% dari total sampah yang dihasilkan. Kurangnya fasilitas pengelolaan sampah di masyarakat, meningkatnya taraf hidup masyarakat tanpa disertai keselarasan, serta minimnya peran serta dalam pengelolaan sampah menjadi faktor yang memperparah permasalahan sampah di Indonesia. Peningkatan aktivitas penduduk, seperti pembangunan, perdagangan, dan industri, turut meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. Permasalahan ini menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang semakin meningkat.

Adanya permasalahan sampah organik yang meluas di Indonesia terutama permasalahan sampah organik di rumah tangga yang seringkali disepelekan oleh sebagian besar masyarakat karena anggapan sampah yang mereka hasilkan hanya sebagian kecilnya saja. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang harus disosialisasikan kepada setiap tatanan masyarakat yang ada agar para masyarakat sadar dan bergerak untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik kedepannya. 

Kami sebagai generasi muda memahami kondisi yang terjadi dan ingin membantu memberikan upaya penyuluhan kepada para masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya mengurangi dan mengelola sampah organik. Penyuluhan kepada masyarakat ini dapat dilakukan dengan melalui platform media sosial. 

Penggunaan media sosial menjadi sangat penting untuk menyebarkan metode ini ke masyarakat luas. Kami memilih media sosial 'TikTok' sebagai sarana untuk melakukan penyuluhan karena TikTok memiliki pengguna yang berasal dari berbagai latar belakang, usia, dan kepentingan. Meskipun awalnya didominasi oleh generasi muda, sekarang penggunanya dari berbagai usia yang sesuai dengan sasaran dari penyuluhan kami yaitu seluruh kalangan dan usia.

Kami melakukan upaya penyuluhan pengelolaan limbah sampah organik dari lingkungan keluarga menggunakan maggot sebagai pengurai nya. Dimana penggunaan maggot ini merupakan suatu langkah solutif untuk mengurai limbah sampah organik dalam ruang lingkup masyarakat terkhususnya keluarga. Pembuatan konten penyuluhan melalui media sosial Tiktok menjadi langkah utama upaya kami melakukan penyuluhan melalui platform media sosial dengan capaian banyaknya masyarakat yang melihat serta menerapkan langkah awal pengelolaan sampah organik di ruang lingkup keluarga.

Teori CMC (Computer-Mediated Communication) adalah kerangka kerja yang memahami komunikasi melalui media elektronik. Teori ini menjelaskan proses komunikasi manusia melalui komputer, yang melibatkan orang yang terletak dalam konteks tertentu dan terlibat dalam proses pembentukan media untuk berbagai tujuan. TikTok, sebagai platform CMC, memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan kami melalui fitur seperti komentar, like, dan share. Dengan demikian, konten tentang penggunaan maggot dalam penanggulangan sampah organik dapat disajikan secara menarik dan memicu interaksi dan diskusi.

Algoritma TikTok dirancang untuk menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna, memperluas jangkauan, dan meningkatkan keterlibatan. Penggunaan hashtag (#) serta jam dalam mengupload yang tepat dapat membantu konten maggot dan pengelolaan sampah makanan kami menjangkau khalayak yang lebih luas.

Kami membuat akun dengan username @maggs.env sebagai sarana penyalur konten kami kepada para pengguna TikTok, di setiap video yang telah kami unggah, kami menggunakan beberapa hashtag (#)  agar dapat menjadi penanda keterkaitan isi konten terhadap suatu topik, hashtag (#) yang kami gunakan adalah #maggot #environmentalprotection #environment #sampahorganik #samasamabelajar. Selain itu, kami mengupload konten konten dalam jangkauan waktu strategis pengunggahan konten, Penelitian-penelitian sebelumnya sudah pernah menguji pengaruh peran waktu unggahan terhadap interaksi konten di media sosial, membuktikan bahwa waktu unggahan (bulan dan hari) memberikan pengaruh secara signifikan terhadap jumlah interaksi konten yang meliputi suka dan komentar pada media sosial (Santoso, 2017). Dijelaskan juga bahwa mengunggah konten di hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at) dapat meningkatkan jumlah suka dan komentar pada media sosial Instagram (Wahid dan Wadud, 2020). Bersumber dari teori-teori ini, maka hipotesis yang ada pada penelitian ini adalah: 

  • H1: Mengunggah konten TikTok di hari kerja (a) Senin, (b) Selasa, (c) Rabu, (d) Kamis, (e) Jum'at dapat meningkatkan jumlah suka. 

  • H2: Mengunggah konten TikTok di hari kerja (a) Senin, (b) Selasa, (c) Rabu, (d) Kamis, (e) Jum'at dapat meningkatkan jumlah bagikan. 

  • H3: Mengunggah konten TikTok di hari kerja (a) Senin, (b) Selasa, (c) Rabu, (d) Kamis, (e)Jum'at dapat meningkatkan jumlah komentar.

Selanjutnya ada beberapa tahapan strategi kreatif yang harus digunakan agar video kami diminati, yaitu meriset apa yang sedang ramai atau viral contohnya menggunakan backsound yang  sedang  ramai  di  TikTok. Meskipun konten konten yang diproduksi adalah konten edukasi, tetapi kita mengemas  konten  tersebut dengan ringan serta juga singkat sehingga 'relate' dan tidak membosankan untuk ditontoh oleh para audience. Selanjutnya adalah saat membuat  konten  video,  selalu  tinggalkan  pesan  yang  bisa  diambil  oleh  para  penonton (Marulitua,  2022) dan hal ini kami lakukan dengan merangkum informasi yang ingin disampaikan di dalam video melalui kolom komentar. 

Kami mengupload video kami pada hari hari tertentu dan dalam jam jam tertentu, kami akan mengupload konten kami di jam 08.00-10.00 pagi yang merupakan rata rata seseorang memegang smartphonenya di pagi hari, lalu di jam 12.00-13.00 yaitu waktu makan siang, serta 16.00-20.00 yang mana merupakan waktu seseorang selesai bekerja dan rehat. Kami juga memilih beberapa backsound yang sedang viral di TikTok, penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta durasi video yang singkat. Lalu dibuktikan dari data di atas bahwa jam pengunggahan cukup mempengaruhi jumlah penonton di setiap konten. Pemilihan backsound, pengeditan footage berpengaruh hanya di beberapa konten, dan yang terakhir pemilihan backsound sangat mempengaruhi untuk rata rata umur penonton dari konten konten yang kami buat.

Pengguna TikTok cenderung berinteraksi dengan konten yang menarik dan informatif. Dengan video yang kreatif, informatif dan menghibur, informasi tentang pemanfaatan maggot dapat menarik perhatian penonton dan mendorong mereka untuk bergabung dalam gerakan penanggulangan  sampah organik. Efektivitas kampanye sosialisasi melalui TikTok dapat diukur dari tingkat keterlibatan, sosialisasi, dan tindak lanjut penonton kami. Penggunaan metrik seperti  like, share, dan komentar menjadi indikator keberhasilan kita dalam menyebarkan pesan  penggunaan maggot sebagai solusi pengurangan sampah organik. 

Interaksi melalui TikTok berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah organik dengan menggunakan maggot. Melalui pesan-pesan kreatif, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan sampah organik  di masyarakat lokal. Pada diskusi pemasaran melalui media sosial dalam skala Internasional, interaksi konten dapat disebut juga sebagai content engagement atau customer engagement. Customer engagement adalah upaya yang dilakukan secara sengaja dalam memotivasi, memberdayakan, dan meningkatkan keterlibatan konsumen terhadap sebuah akun bisnis di media sosial (Harmeling dkk., 2017). 

Jumlah suka, bagikan, dan komentar adalah bagian dari interaksi konten (De Vries dkk., 2012; Dolan dkk., 2019; Sabate dkk., 2014; Schultz, 2017). Sebuah unggahan yang memiliki jumlah suka yang banyak dapat mengindikasikan bahwa konten yang ada di dalam unggahan tersebut menarik, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk disukai oleh orang lain, dan mengarah pada penyebaran informasi dari suatu akun bisnis kepada konsumen yang potensial (Moore dan McElroy, 2012 dalam Santoso dkk., 2017). 

Berdasarkan hasil analisis kami mengenai pengelolaan sampah organik yang belum dikelola baik oleh masyarakat. Kami memahami situasi dimana harus diberlakukan suatu upaya untuk mengedukasi para masyarakat terutama dalam ruang lingkup keluarga. Upaya tersebut direalisasikan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan platform media digital yaitu Tiktok. Penyuluhan tersebut berisikan konten mengenai upaya pengelolaan serta penanggulangan sampah organik terutama dalam ruang lingkup keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun