Mohon tunggu...
Asyiqin Dhaifullah
Asyiqin Dhaifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Maggot Melalui Tiktok: Solusi Menanggulangi Sampah Organik

24 Desember 2023   20:21 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

H2: Mengunggah konten TikTok di hari kerja (a) Senin, (b) Selasa, (c) Rabu, (d) Kamis, (e) Jum'at dapat meningkatkan jumlah bagikan. 

  • H3: Mengunggah konten TikTok di hari kerja (a) Senin, (b) Selasa, (c) Rabu, (d) Kamis, (e)Jum'at dapat meningkatkan jumlah komentar.

  • Selanjutnya ada beberapa tahapan strategi kreatif yang harus digunakan agar video kami diminati, yaitu meriset apa yang sedang ramai atau viral contohnya menggunakan backsound yang  sedang  ramai  di  TikTok. Meskipun konten konten yang diproduksi adalah konten edukasi, tetapi kita mengemas  konten  tersebut dengan ringan serta juga singkat sehingga 'relate' dan tidak membosankan untuk ditontoh oleh para audience. Selanjutnya adalah saat membuat  konten  video,  selalu  tinggalkan  pesan  yang  bisa  diambil  oleh  para  penonton (Marulitua,  2022) dan hal ini kami lakukan dengan merangkum informasi yang ingin disampaikan di dalam video melalui kolom komentar. 

    Kami mengupload video kami pada hari hari tertentu dan dalam jam jam tertentu, kami akan mengupload konten kami di jam 08.00-10.00 pagi yang merupakan rata rata seseorang memegang smartphonenya di pagi hari, lalu di jam 12.00-13.00 yaitu waktu makan siang, serta 16.00-20.00 yang mana merupakan waktu seseorang selesai bekerja dan rehat. Kami juga memilih beberapa backsound yang sedang viral di TikTok, penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta durasi video yang singkat. Lalu dibuktikan dari data di atas bahwa jam pengunggahan cukup mempengaruhi jumlah penonton di setiap konten. Pemilihan backsound, pengeditan footage berpengaruh hanya di beberapa konten, dan yang terakhir pemilihan backsound sangat mempengaruhi untuk rata rata umur penonton dari konten konten yang kami buat.

    Pengguna TikTok cenderung berinteraksi dengan konten yang menarik dan informatif. Dengan video yang kreatif, informatif dan menghibur, informasi tentang pemanfaatan maggot dapat menarik perhatian penonton dan mendorong mereka untuk bergabung dalam gerakan penanggulangan  sampah organik. Efektivitas kampanye sosialisasi melalui TikTok dapat diukur dari tingkat keterlibatan, sosialisasi, dan tindak lanjut penonton kami. Penggunaan metrik seperti  like, share, dan komentar menjadi indikator keberhasilan kita dalam menyebarkan pesan  penggunaan maggot sebagai solusi pengurangan sampah organik. 

    Interaksi melalui TikTok berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah organik dengan menggunakan maggot. Melalui pesan-pesan kreatif, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan sampah organik  di masyarakat lokal. Pada diskusi pemasaran melalui media sosial dalam skala Internasional, interaksi konten dapat disebut juga sebagai content engagement atau customer engagement. Customer engagement adalah upaya yang dilakukan secara sengaja dalam memotivasi, memberdayakan, dan meningkatkan keterlibatan konsumen terhadap sebuah akun bisnis di media sosial (Harmeling dkk., 2017). 

    Jumlah suka, bagikan, dan komentar adalah bagian dari interaksi konten (De Vries dkk., 2012; Dolan dkk., 2019; Sabate dkk., 2014; Schultz, 2017). Sebuah unggahan yang memiliki jumlah suka yang banyak dapat mengindikasikan bahwa konten yang ada di dalam unggahan tersebut menarik, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk disukai oleh orang lain, dan mengarah pada penyebaran informasi dari suatu akun bisnis kepada konsumen yang potensial (Moore dan McElroy, 2012 dalam Santoso dkk., 2017). 

    Berdasarkan hasil analisis kami mengenai pengelolaan sampah organik yang belum dikelola baik oleh masyarakat. Kami memahami situasi dimana harus diberlakukan suatu upaya untuk mengedukasi para masyarakat terutama dalam ruang lingkup keluarga. Upaya tersebut direalisasikan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan platform media digital yaitu Tiktok. Penyuluhan tersebut berisikan konten mengenai upaya pengelolaan serta penanggulangan sampah organik terutama dalam ruang lingkup keluarga.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun