Mohon tunggu...
Asyifa Khairunnisa
Asyifa Khairunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

introvert

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Siapkah Kita Memasuki Era Artificial Intelegency (AI) in My Life

15 Agustus 2023   15:31 Diperbarui: 15 Agustus 2023   20:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Artificial Intelligence (AI) memiliki cara kerja mesin mampu belajar dari pengalaman,dan input-input baru yang disesuaikan , sehingga dapat melaksanakan tugas seperti halnya manusia. Sebagian besar contoh AI yang pasti pernah anda dengar ini – mulai dari chat GPT hingga  Virtual reality (VR) –  membutuhkan pembelajaran mendalam dan pemrosesan bahasa alamiah  untuk menciptakan nya . Dengan teknologi ini,  perangkat dapat diajar agar daapay menyelesaikan tugas-tugas tertentu melalui pemprosesan data dan mengenali pola tertulis data.

Kecerdasan buatan telah dipersiapkan sejak tahun 1956, mengalami kepopuleran   berkat peningkatan volume data, algoritme canggih, dan peningkatan daya serta penyimpanan komputasi.

Riset AI berawal pada tahun 1950-an menguak topik-topik seperti penyelesaian masalah dan metode simbolik. Di tahun 1960-an, Lembaga Pertahanan AS menaruh minat  dan mulai mengaplikasikan teknlogi AI ini ke perangakat keras mereka untuk menirukan penalaran manusia yang mendasar. Misalnya, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) berhasil memmbuat proyek pemetaan jalan pada tahun 1970-an. Dan  menghasilkan asisten pribadi cerdas di tahun 2003.

Kecerdasan buatan mengapa menjadi sesuatu yang penting?

Pengambil alihan pembelajaran dengan AI sangatlah mungkin dan dapat melakukan penelitian berulang melalui data. Tetapi AI berbeda dengan kerja robotik yang digerakkan oleh hardware. Bukan hanya mengautomasi tugas manual, AI dapat mengerjakan tugas  yang bersifat hard mode, terkomputerisasi dengan andal dan tanpa mengalami kelelahan. Tetapi untuk jenis automasi ini, penyelidikan manusia masih sangat diperlukkan untuk mengendalikan sistem dan mengajukan pertanyaan yang akurat.

Penanaman  kecerdasan buatan pada produk-produk yang ada.Pada kasus besar, AI tidak dipromosikan sebagai aplikasi tunggal. Akan tetapi, produk yang ada, akan ditingkatkan dengan kemampuan AI .Automasi, platformseperti chat GPT , bot, dan mesin pintar dapat rekombinasikan dengan beberapa data besar untuk meningkatkan banyak teknologi di rumah dan di lingkungan kerja, mulai dari pengamat keamanan hingga analisis investasi.

AI membaca melalui algoritme pembelajaran progresif yang memungkinkan data melakukan pemrograman. AI memperoleh keterampila dengan membaca struktur dan keteraturan dalam data sehingga terbaca melalui algoritmanya. Algoritme berperan menjadi pengklasifikasi atau prediktor. Jadi, singkatnya algoritme  dapat mengajarkan dirinya sendiri cara menjawab pertanyaan dan apa yang di tuju.

Kesimpulannya kecerdasan buatan akan merubah dan mempunyai peran besar disetiap industri, tetapi kita perlu memahami batasannya .

Keterbatasan AI terdapat pada  AI belajar dari data. Tidak ada cara lain untuk memasukkan pengetahuan. Itu berarti di dalam hasilnya ketidakakuratan dalam data akan sangat memungkinkan.

Sistem AI saat ini diajarkan untuk melakukan tugas yang diajukan dengan jelas. Seperti pada chat GPT 2021, dia tidak akan tahu perkembangan data terbaru di 2023 karna tidak penginputandata terbaru dari pusat untuk pengupgrade-an sehingga memicu ketidakakuratan jawaban yang di ajukan.

Dengan kata lain, sistem ini sangat berfokus pada satu tugas dan jauh dari berperilaku seperti manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun