Mohon tunggu...
Asyifah
Asyifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negara yang Agamis tetapi Banyak Korupsi

2 Desember 2024   09:52 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena tingginya tingkat korupsi di negara agamis adalah paradoks yang mencerminkan kesenjangan antara nilai moral dan realitas sosial. Agama, jika dipahami dan diterapkan dengan benar, sebenarnya memiliki potensi besar untuk memberantas korupsi. Namun, tanpa dukungan dari sistem hukum yang kuat dan reformasi institusional, nilai-nilai agama hanya akan menjadi retorika kosong.

Dengan mengintegrasikan moralitas agama dan reformasi struktural, negara-negara agamis dapat memutus mata rantai korupsi dan membangun masyarakat yang lebih adil dan bermartabat. Pada akhirnya, keberhasilan dalam memberantas korupsi tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga memperkuat peran agama sebagai panduan moral yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun