Mohon tunggu...
asyifa adinda
asyifa adinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya travelling

Selanjutnya

Tutup

Seni

Museum Tekstil Jakarta: Destinasi Baru untuk Menjelajahi Keindahan Warisan Tekstil Indonesia

30 November 2024   11:25 Diperbarui: 30 November 2024   11:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi, 30 November 2024 -- Kota Jakarta kini memiliki kebanggaan di bidang seni dan budaya dengan hadirnya Museum Tekstil Jakarta. Museum ini diresmikan sebagai ruang edukasi dan apresiasi yang memperkenalkan kekayaan tekstil tradisional Indonesia kepada masyarakat luas, sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya bangsa.

Tentang Museum Tekstil Jakarta

Berdiri sejak 28 Juni 1976, Museum Tekstil terletak di Jl. K.S. Tubun No.2-4, RT.4/RW.2, Kota Bambu Sel., Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Museum Tekstil Jakarta mengusung konsep modern yang tetap menjaga nilai tradisional. Dengan koleksi kain yang mencerminkan keanekaragaman budaya dari seluruh Nusantara, museum ini menjadi tempat ideal untuk mempelajari proses, filosofi, dan keindahan seni tekstil Indonesia.

Pada abad ke-19, bangunan museum ini merupakan rumah pribadi warga negara Prancis. Kemudian dibeli oleh Konsul Turki bernama Abdul Azis Al Mussawi Al Kateri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 1942 kepemilikan bangunan ini beralih ke Karel Christian Crucq.

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.

Pendirian museum tekstil dilatarbelakangi oleh penurunan tren kain tradisional yang dimulai pada tahun 1970. Penurunan tersebut diiringi dengan berkurangnya pemahaman mengenai penggunaannya serta kuantitas dan kualitas kain tradisional. Tak ayal, terdapat dorongan dari para pencinta kain tradisional untuk membuat organisasi yang berorientasi pada pelestarian kain tradisional. Organisasi Wastraprema pun terbentuk, mereka menyumbangkan 500 kain tradisional kepada pemerintahan DKI Jakarta.

Setelah peresmian, pada tahun 1985 dibangun dua gedung baru yang dipergunakan untuk ruang perawatan, ruang penyimpanan koleksi, ruang pengenalan wastra, auditorium, perpustakaan dan kantor. Selanjutnya, pada tanggal 2 Oktober 2010 Museum Tekstil melakukan bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia dan meresmikan Galeri Batik yang menyajikan koleksi Batik dari seluruh Indonesia. Pada satu waktu, UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia piagam Warisan Budaya Tak Benda.

Museum Tekstil Jakarta adalah bagian dari upaya pelestarian budaya yang diinisiasi oleh pihak pengelola, seperti pemerintah daerah atau yayasan. Museum ini berkomitmen untuk menjaga dan merayakan kekayaan tekstil Indonesia melalui pameran, edukasi, dan kolaborasi lintas komunitas. Agar tidak kehilangan tekstil asli Indonesia, maka Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia atau Wastraprema yang diwakili oleh Ir.Safioen yang saat itu selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian, mengusulkan adanya museum tekstil. Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dijabat oleh Bapak Ali Sadikin mendukung upaya ini dan menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan yaitu gedung yang berada di Jalan K.S Tubun tersebut. 

Koleksi Museum Tekstil Jakarta

Awalnya terdiri dari 500 koleksi yang diperoleh dari sumbangan Wastraprema. Seiring berjalannya waktu, koleksi semakin bertambah melalui pembelian oleh Dinas Museum dan Sejarah/ Dinas Museum dan Pemugaran/Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, serta sumbangan dari masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Saat ini Museum Tekstil tercatat menyimpan 1914 koleksi yang terdiri dari koleksi kain batik, koleksi kain tenun, koleksi campuran, serta koleksi busana dan tekstil kontemporer.Selain itu di sana juga sering ada pameran dan terdapat kegiatan penelitian dan pengembangan tentang tekstil khususnya batik dan tenun. 

Program dan Fasilitas di Museum Tekstil Jakarta

Museum Tekstil Jakarta menawarkan pengalaman interaktif dan inspiratif bagi semua kalangan, dengan berbagai program unggulan, antara lain:

1. Pameran Koleksi Tekstil Nusantara

Museum ini memamerkan kain tradisional seperti tenun, songket, ulos, dan batik dari berbagai daerah, termasuk Jawa Barat sebagai representasi lokal. Koleksi ini dilengkapi dengan penjelasan mengenai sejarah dan filosofi setiap motif.

2. Workshop dan Demonstrasi

Pengunjung dapat mempelajari langsung teknik membatik, menenun, dan pewarnaan alami dalam workshop yang dipandu oleh pengrajin profesional.

3. Galeri Edukasi

Galeri ini menampilkan perjalanan sejarah tekstil Indonesia, dari tradisional hingga modern, serta pengaruh teknologi dalam perkembangan industri tekstil.

4. Taman Pewarna Alami

Sebuah area khusus yang menampilkan tanaman penghasil pewarna alami, seperti nila, kunyit, dan daun mangga. Pengunjung dapat mempelajari proses pembuatan pewarna dari sumber alami.

5. Pusat Souvenir dan Kreativitas

Toko museum menawarkan berbagai produk kain lokal, pakaian berbasis tekstil tradisional, hingga aksesoris hasil karya pengrajin dari Bekasi dan sekitarnya.

Pelestarian dan Kolaborasi

Museum Tekstil Jakarta juga berperan aktif dalam pelestarian tekstil tradisional melalui kolaborasi dengan komunitas pengrajin lokal, institusi pendidikan, dan desainer muda. Museum ini berharap dapat menjadi wadah untuk mengedukasi generasi muda sekaligus meningkatkan kesejahteraan pengrajin tradisional.

"Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, tekstil bukan hanya produk seni, tetapi juga cerminan identitas bangsa. Kami berharap Museum Tekstil Jakarta dapat menjadi ruang untuk belajar, menginspirasi, dan melestarikan warisan budaya ini," ujar Direktur Museum Tekstil Jakarta.

Jadwal dan Informasi Kunjungan

Museum Tekstil Jakarta terbuka untuk umum setiap Selasa-Minggu (Senin libur),Pukul 09.00 -- 16.00 WIB. Tiket masuk tersedia di lokasi atau dapat dipesan melalui [situs web]. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program, tur, atau kolaborasi, silakan hubungi (021)5606613.

Mari bersama-sama melestarikan kekayaan tekstil Indonesia melalui Museum Tekstil Jakarta!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun