Tidak sedikit masyarakat yang mengatakan bahwa Pancasila bukan merupakan Ideologi Bangsa Indonesia apa lagi diera globalisasi ini dimana Indonesia kedatangan berbagai tradisi asing yang selalu ditiru oleh generasi penerus sedangkan hal-hal tersebut dapat merusak pandangan bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Maka dari itu hal ini musti ditetakankan dan diketahui oleh para generasi penerus.
Ideologi menurut Estimologis berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari dua suku kata yaitu idea yang berarti gagasan dan logos yang berarti ilmu pengetahuan, jadi Ideologi merupakan ilmu pengetahuan yang berupa gagasan. Secara sederhana sesuatu yang disebut sebagai Ideologi jika sesuatu tersebut memilki gagasan, namun juga tidak semua yang memilki gagasan layak untuk disebut sebagai Ideologi, sebab gagasan yang layak disebut Ideologi merupakan gagasan yang memilki parameter atau tolak ukur tertentu. Terdapat tiga tolak ukur atau parameter untuk mengatakan bahwa suatu gagasan layak disebut sebagai Ideologi, yaitu;
- Aspek Realitas, yang menyatakan bahwa suatu gagasan atau pikiran layak disebut sebagai ideologi jika hala tesebut dapat mencerminkan suatu realitas atau mencerminkan suatu masalah yang terdapat dilingkungan masyarakat.
- Aspek Idealisme, suatu gagasan atau pemikiran yang layak disebut sebagai Ideologi jika mengandung idealism atau cara pandang dan cara hidup dari suatu masyarakat, sehingga hal tersebut bisa dijadikan pedoman oleh masyarakat.
- Gagasan atau pemikiran yang layak disebut sebagai ideologi jika hal tersebut fleksibel dan luwes atau gagasan yang memilki sifat situasional dan kondisional sehingga gagasan bisa terbukan dan mengikuti kondisi dan zaman.
Sehingga suatu Ideologi menjadi peran penting bagi kehidupan masyarakat, Individu, ataupun negara karena perannya sebagi pedoman masyarakat atau negara bahwa ideologi akan menjadi cara pandang atau cara pikir dalam suatu masyarakat atau negara yang menjalankan kehidupan, peran Ideologi selanjutnya yaitu sebagai harapan karena Ideologi sendiri akan memberikan dorongan baik secara lahir maupun batin kepada masyarakat untuk mengimplementasikan hal tersebut, dan peran ideologi yang ketiga sebagai tujuan sebab Ideologilah yang akan mengarahkan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan yang terdapat dalam Ideologi tersebut. Jadi gagasan atau tujuan yang layak menjadi Ideologi jika memenuhi aspek dan perannya.
Hal yang penting terkait Ideologi yang harus diketahui oleh masyarakat ataupun generasi penerus, yang Namanya ideologi ini bukan merupakan barang sakral sehingga tidak boleh diidentikan dengan suatu negara sebab memilki aspek fleksibel dan luwes, lalu apakah sebebnarnya Pancasila layak dijadikan sebagi Ideologi bangsa Indonesia?
Dengan demikian kelayakan Pancasila itu sudah layak sebagai ideologi, karena pancasil itu sudah tiga aspek dasar yang menjadi tolak ukur kelayakan suatu ideologi dari aspek realitas yang memang sudah mejadi cerminana dari masyarakat dalam kenyataan hidup. Yang kedua merupakan aspek idealism sudah terpenuhi sebab Pancasila sudah menjadi dorongan baik secara lahir ataupun batin untuk bergerak sesuai dengan cita-cita yang sudah dibangun. Lalu aspek fleksibel dan luwes juga sudah dipenuhi sebab Pancasila memilki gagasan yang terbuka dan mengikuti zaman. Dan masyarakat yang mengatakan bahwa Pancasila bukan merupakan suatu ideologi negara sebab Soekarno dan Soeharo tidak pernah mengatakan demikian bahwa Pancasila itu adalah Ideologi, sebenarnya cara pikir dan cara pandang  ini itu kurang jelas dan tidak dilandasi oleh aspek-aspek pendukungnya, dan sudah sangat jelas tiga aspek dasar yang mengatakan suatu gagasan itu layak dikatakan sebagai ideologi sudah dipenuhi oleh Pancasila. Namun jika dilihat dari sudut pandang sejarah bangsa Indonesia dahulu Soekarno pernah mengatakan bahwa Pancasila merupakan Filosofi siklus yang memilki arti Beliau tidak mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan begitu juga dengan Soeharto yang mengatakan bahwa Pancasila sebagai asas tunggal. Namun tidak menutup kemungkinan jika yang beliau katakan akan menjadi demikian dan banyak juga yang mengatakan bawah negara yang memilki ideologi itu merupakan negara yang menganut paham komisme dan fasisme, sebenarnya tidak harus seperti itu sebab sebenarnya negara yang menggunakan paham apapun dapat memilki ideologi asalkan memilki tolak ukur yang harus dipenuhi sebagai Ideologi. Maka dari itu sampai kapanpun Pancasila akan tetap menjadi Ideologi bangsa karena memeang berdasakan kesadaran dari bangsa Indonesia Sendiri tentang bagaimana pentingnya keberadaan dari Pancasila itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H