Mohon tunggu...
Asyifa SabillaRahvi
Asyifa SabillaRahvi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Komunikasi

Bukan penulis namun mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Sekolah yang Dirasa Kurang Memberikan Ruang Berekspresi

12 Maret 2022   10:25 Diperbarui: 12 Maret 2022   10:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor, Cikerteg 9 Maret 2022 - Pemuda berusia 18 tahun ini adalah seorang pengamen jalanan daerah Cikerteg, Bogor yang mahir bermain gitar. Setiap hari ia mengamen di jalanan ini untuk menyalurkan hobinya bernyanyi sekaligus bermain alat musik di depan banyak orang yang berlalu lalang. Pada sore ini, Rabu 9 Maret 2022, ia masih melakukan hobinya tersebut di pinggir jalan Cikerteg, Kabupaten Bogor.

Edi, merupakan nama panggilannya. Sebagai seorang pengamen yang lebih memilih melakukan hobinya bernyanyi dan bermain gitar dibandingkan bersekolah sejak 2 tahun lalu yang tinggal di daerah Cikerteg. Sore hari itu, Edi masih berada di jalanan Cikerteg dan bernyanyi dengan semangatnya. Ia mulai mengamen sejak pukul 10.00 WIB pagi.

Edi lebih memilih menjadi pengamen dan hobinya bernyanyi juga bermain gitar sejak 2 tahun lalu, "Karena senang bernyanyi dan bermain gitar, jadi mengamen." ungkapnya. Edi juga menuturkan bahwa, "Karena bersekolah menurut saya bukan satu satunya jalan menuju sukses sih, lagipula hanya membuang-buang uang dan tidak menjamin menghasilkan.". Hal ini diputuskan Edi bukan terkait dengan perekonomiannya, dapat dikatakan Edi terlahir dari keluarga yang cukup.K

Ketika ditanyai bagaimana pendapatnya tentang pentingnya sekolah, Edi menjawab" Penting sih penting, tetapi bagi saya sekolah itu juga tidak menjamin bagaimanak ehidupan kita, jadi fokus saya lebih senang mengamen. karena ketika saya sekolah hanyab egitu begitu saja tetapi saya tidak merasakan manfaatnya juga saya rasa sekolah itu tidakm menjamin."

Edi belum berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya yang dulu sebab ia merasat idak memiliki ruang untuk berekspresi. "Mungkin iya, tapi dalam waktu dekat inir asanya tidak mungkin sih." Ia pun memutuskan untuk melanjutkan hobinya yang kelaki a ingin menjadi penyanyi terkenal. "Seharusnya sih, jangan hanya belajar menulis, soald an hal-hal yang biasa, tapi buka juga keluasan untuk hobi dan minat, di sekolah saya dulu yang saya dapat itu tidak terasa." ungkapnya.S

Selain itu, Edi juga memberikan pandangannya yang lain mengenai pendidikan, "Saya harap pendidikan itu bukan hanya nama saja tetapi sikap terhadap orang lain juga, belumt entu bisa saling menghargai dan membantu meski pendidikannya tinggi." Edi ingin mencapai impiannya menjadi penyanyi terkenal dengan mengamen dan membuktikan bahwa sukses itu tidak berdasar hanya pada bangku sekolah, semua memiliki caranya masing-masing.

Menanggapi hal ini, mengundang pendapat salah satu tenaga pengajar, Ibu Novi ketika ditanyai mengenai pentingnya pendidikan, ia mengungkapkan bahwa, "Pendidikan itu memang penting, pendidikan itu melingkupi semua aspek, bukan hanya sekolah tetapid imulai juga dari rumah, mulai dari hal terkecil hingga terbesar. Pentingnya pendidikan melingkup dalam setiap aspek kehidupan, pendidikan juga sangatlah penting bagi pertumbuhan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kita dapat mengetahui yang benar dan yang salah juga memperluas pengetahuan." tuturnya.

Sumber: Kumparan.com
Sumber: Kumparan.com


Memberikan kesadaran mengenai pentingnya pendidikan juga harus dilakukan,"Untuk membuat semua orang menyadari pentingnya pendidikan bisa menjadi sulit dan tidak, artinya seperti susah susah gampang, karena tidak mudah menyatukan berbagai pendapat dan cara atau perspektif setiap orang mengenai pendidikan terutama bagi mereka yang belum terjamah secara maksimal untuk merasakan pendidikan atau belum merasakan ruang untuk berekspresi di sekolah. 

Beberapa solusi yang dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan misalnya mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan, melengkapi sarana dan prasarana khususnya di daerah yang terpencil, melakukan lebih banyak kegiatan pendidikan di daerah terpencil sacara gratis."

Ibu Novi juga menyampaikan harapannya, sebagai berikut "Tentu sebagai tenaga pengajar saya berharap bangsa ini dapat terus maju dengan pendidikannya dan semua anak di Indonesia dapat merasakan pendidikan secara layak dan terpantau juga merasakan bebas berekspresi." Tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun