"Jadilah seperti kedua tangan, bersatu, bisa saling membantu sesamanya, bisa rukun dan kompak, jangan seperti kedua telinga, kembar, tp tidak pernah silaturrahim, tidak pernah ketemu, bahkan pasang anting - anting pun juga mintanya sama nilai, jenis dan beratnya," ujarnya.
"Semoga dengan adanya silaturrahim FKUB Kota dan Kota Kediri ini bisa saling nyawiji dan saling berkunjung," tutupnya.
Sambutan berikutnya Ferry, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri memperkenalkan peserta studi banding FKUB Kota Kediri, lalu menjelaskan sejarah FKUB Kota Kediri dan fungsi dari FKUB di Kota Kediri.
"FKUB di Kota Kediri berdiri tahun 1998 berawal dengan nama PAUB PK (Paguyuban Anta Umat Beragama Penghayat Kepercayaan), FKUB di Kota Kediri sebagai pilar untuk menjembatani dan memfasilitasi permasalahan agama di masyarakat Kota Kediri, juga menjaga stabilitas kerukunan masyarakat di Kota Kediri," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa Kota Kediri merupakan Kota yang mempunyai 46 Kelurahan  yang tersebar di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.Â
"Di Kota Kediri ada program Prodamas yang termasuk menjadi program andalan Kota Kediri di periode kepemimpinan Mas Abu, Wali Kota Kediri dua periode, tujuannya untuk usaha pemerintah Kota Kediri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat," paparnya.
Ferry menambahkan bahwa Kota Kediri juga memiliki Taman Brantas, Kampung Tahu, Kampung seni, Kampung Tenun Ikat, juga program english Masif, Quran Masif, serta program lainnya.
"Di tahun ini Kota Kediri mendapatkan predikat sebagai Indeks kota terbahagia nomor 1 di Indonesia, maka silakan apabila FKUB Kota Magelang akan berkunjung ke Kota Kediri, kami siap akan membahagiakan," tutupnya.
 H.Salim, Ketua FKUB Kota Kediri menjelaskan bahwa studi banding tersebut diharapkan dapat meningkatkan jalinan silaturahim semakin erat. Selain itu juga untuk memperkuat lembaga FKUB dalam membangun kerukunan umat beragama.
"Alhamdulillah hari ini kami bisa melaksanakan acara studi banding ke FKUB Kota Magelang, semoga dari studi banding ini dapat saling bertukar pikiran, pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan FKUB, dengan demikian diharapkan juga pembangunan kerukunan umat beragama di kedua daerah tersebut semakin baik," jelasnya.