Mohon tunggu...
Asyfahani Nurfadilah
Asyfahani Nurfadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

If you never try you never knew

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode Penelitian dalam Karya Ilmiah

30 Oktober 2023   08:45 Diperbarui: 30 Oktober 2023   08:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan respoden.(Abdurrahman: 2006:192)

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dipergunakan untuk melengkapi sekaligus menambah keakuratan, kebenaran data atau informasi yang dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada di lapangan serta dapat dijadikan bahan dalam pengecekan keabsahan data. Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat penelitian atau yang berada diluar tempat penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian

tersebut.(S,Margono:165)

Pendekatan kuantitatif adalah apabila data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantitatifkan dan diolah dengan menggunakan teknik statistik. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. (Sugiyono: 2013:8) Metode ini sebagai meto ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah ya konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Metode pengumpulan data kuantitatif sangat bergantung pada pengambilan sampel secara acak (random) dan instrument pengumpulan data terstruktur yang sesuai dengan kategori respon yang telah ditentukan, sehingga data yang dihasilkan mudah diringkas, dibandingkan dan digeneralisasi. Penelitian kuantitatif berkaitan erat dengan pengujian hipotesis yang dibuat dari teori sebelumnya atau dari suatu kejadian fenomena. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian sangat berpengaruh pada perlakuan terhadap peserta yang secara acak terpilih. Jika tidak memungkinkan, maka peneliti akan mengumpulkan data karakter peserta dan situasi yang akan mengontrol variable terikat (dependen) dan hasil. Untuk proses generalisasi pada populasi yang lebih besar, peneliti akan menggunakan sampling probabilitas dalam pemilihan peserta dalam penelitian.

Seorang peneliti membutuhkan banyak alat atau teknik pengumpulan data dalam melakukan penelitian. Tes merupakan alat pengukuran dan panduan bagi peneliti dalam pengumpulan dan evaluasi data. Alat dapat bervariasi dalam kompleksitas, interpretasi, desain dan administrasi. Setiap alat cocok untuk pengumpulan jenis informasi tertentu, sehingga harus dipilih agar memberikan data yang di cari untuk menguji hipotesis. Mungkin saja alat penelitian yang ada tidak sesuai dengan tujuan dalam beberapa situasi, jadi peneliti harus memodifikasinya atau membuat sendiri. Berikut secra umum strategi pengumpulan data kuantitatif (Hardani: 2020: 405) 

a. Survei dengan pertanyaan tertutup misalnya dengan tatap muka dan telepon, wawancara (interview) dan kuesioner. 

b. Eksperimen dan Uji Klinis 

c. Observasi dan Recording kejadian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun