Sebuah suara pemberitahuan mulai terdengar tanda bahwa kereta akan segera tiba. Bergegaslah aku dan mama berdiri di peron stasiun. Dari jauh sudah tampak kereta mendekat, mama terlihat antusias karena sudah lama tidak naik kereta.
Tujuan kami adalah stasiun Tanah Abang, aku memang ingin mengajak mama menyelusuri pasar baju terbesar di Indonesia bahkan konon di Asia Tenggara.
Ekspresi mama masih ku ingat sampai sekarang. Dari awal masuk kereta, beliau mengeluarkan banyak kalimat takjub mulai kereta nya bagus lah, tempat duduknya rapi, dan tidak panas.
Satu kejadian lucu ketika seorang petugas muncul dari depan dan melintas di gerbong tempat kami duduk. Terlihat jelas bapak petugas itu tengah memastikan penumpang tidak mengalami kendala selama di dalam KRL.
Eh tiba-tiba mama nyeletuk, "cakep petugasnya"
Astaganaga, mama ini kayaknya lagi puber kedua. Di dalam KRL masih sempatnya melirik petugas yang tengah bertugas. Memang sih di desa tempat tinggalku lebih banyak dihuni pria yang sudah berumur. Ini karena anak muda banyak yang pergi merantau. Hanya Bang Dika, penjual bakso yang sering lewat depan rumah yang masuk kategori cakep.
Wajar melihat petugas dalam kereta yang menggunakan seragam, badan tegap dan kadang melempat senyum pada penumpang membuat mata mamaku terpana. Bisa aja ini manajemen KAI Commuter memilih karyawan. berasa naik transportasi umum sekalian cuci mata.
Ada rasa salut dengan KAI Commuter yang selalu berbenah dan berusaha memberikan pelayanan terbaik pada penumpang. Dulu aku ingat ribetnya proses pembelian tiket karena harus mengantri di loket, menukar uang dengan tiket yang bisa membutuhkan waktu hingga 5 menit bahkan bisa lebih jika sedang ramai penumpang.
Kemudian hadir Kartu Tarif Harian Berjaminan (THB) dimana penumpang cukup melakukan deposit untuk jaminan kartu serta mengisi saldo sesuai kebutuhan. Namun Kartu THB kerap dikeluhkan penumpang karena seringkali penumpang lupa mengembalikan kartu kepada petugas sehingga uang deposit menjadi hangus. Aku pernah beberapa kali merelakan uang deposit hangus karena lupa mengembalikan Kartu THB.
Seiring waktu muncul Kartu Multi Trip dari Commuter Line yang membuat penumpang tidak perlu bolak-balik mengantri tiket. Cukup membeli KMT seharga 30 ribu rupiah maka kita akan mendapatkan kartu elektronik dengan saldo 10 ribu. Kartu ini bisa diisi saldo yang dapat diisi di stasiun ataupun di loket khusus.
Tidak hanya itu manajemen KAI Commuter pun telah bekerjasama dengan bank BUMN maupun Swasta yang menerbitkan uang elektronik sebagai metode pembayaran. Seperti kartu uang elektronik yang aku dan mama pakai adalah keluaran dari salah satu bank BUMN di Indonesia. Terasa praktis, mudah dan nyaman.