Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Persahabatan yang Tak Lekang oleh Waktu, Kenangan dan Doa di Tengah Ujian Hidup

7 Desember 2024   11:24 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saat foto bersama (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Beberapa hari yang lalu, penulis dan orang tua penulis memutuskan untuk menjenguk seorang sahabat penulis yang sedang terbaring sakit.

Saat tiba di rumah sahabat yang sakit, di sana juga hadir mertua sahabat tersebut, seorang pria yang sudah berumur dan kami panggil dengan nama Om Marten Saetban.

Om Marten datang dari Sosok salah satu kecamatan di Kabupaten Sanggau, sebuah daerah yang tidak terlalu jauh, menurut penulis, beliau tiba untuk melihat kondisi menantunya yang sedang sakit.

Om Marten bukanlah orang asing bagi orang tua penulis. Mereka berdua memiliki sejarah panjang bersama.

Keduanya sama-sama berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sama-sama datang ke Kalimantan Barat pada tahun 1977 untuk mengabdikan diri sebagai guru.

Meski ditugaskan di tempat yang berbeda --orang tua penulis di Kecamatan Toba, sementara Om Marten di Kecamatan Tayan Hulu-- kedua orang tua tersebut pernah saling mengenal dengan baik di masa lalu.

Pertemuan ini, menjadi semacam reuni kecil bagi mereka. Mereka saling berbagi cerita tentang masa-masa awal mereka mengabdi di Kalimantan Barat.

Orang tua penulis dan Om Marten adalah bagian dari generasi guru yang diutus untuk membangun pendidikan di wilayah pedalaman Kalimantan Barat.

Dari angkatan guru yang datang bersama pada tahun 1977, kini hanya segelintir yang masih hidup. Orang tua penulis bahkan menyebutkan bahwa di wilayah Kecamatan Toba dan Tayan, hanya ia yang masih hidup dari generasinya.

Malam semakin larut, namun perbincangan terus berlangsung hangat. Mereka saling berbagi kenangan lama, membahas masa-masa ketika mereka masih muda dan penuh semangat mengajar di daerah yang jauh dari kampung halaman mereka di NTT kepada kami anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun