Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan Tegar Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

3 November 2024   15:32 Diperbarui: 3 November 2024   15:36 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengurus Klasis GEPEMBRI Kalbar IV (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Pelantikan pengurus klasis GEPEMBRI Kalimantan Barat I-IV menjadi momen penting dalam perjalanan organisasi ini.

Dalam sambutannya, Pak Budi Arifandi, ketua bidang keuangan Sinode GEPEMBRI, memberikan semangat dan motivasi kepada para pengurus baru yang akan menjalankan tanggung jawab besar di klasis.

Ia menyampaikan dua kisah penuh makna yang menjadi bahan refleksi bagi semua yang hadir.

Kisah pertama yang dibawakan adalah tentang seekor singa yang memimpin sepuluh kambing. Meskipun kambing dikenal sebagai hewan yang lemah, saat mereka dipimpin oleh singa, mereka akan mengaum seperti singa.

Sebaliknya, sepuluh singa yang dipimpin oleh seekor kambing akan kehilangan jati diri mereka sebagai singa dan menjadi pengecut.

Ilustrasi ini memberikan pelajaran bahwa kepemimpinan yang kuat dapat mengubah siapa pun yang dipimpin menjadi pribadi yang tangguh.

Hal ini mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan semangat tim yang dipimpinnya.

Pemimpin yang tegar akan membangun ketegaran dalam diri pengikutnya, bahkan mereka yang mungkin awalnya merasa lemah.

Kisah kedua adalah tentang sebutir telur elang yang dierami oleh seekor induk ayam. Ketika elang itu tumbuh, ia berperilaku layaknya seekor ayam, tidak menyadari bahwa dirinya adalah elang, burung yang gagah perkasa.

Namun, suatu ketika, saat seekor beruang menyerang, elang tersebut dalam keadaan terdesak mulai terbang dan menyadari potensi dirinya yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun