Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada dan Persatuan Masyarakat Kabupaten Sekadau

11 Oktober 2024   22:33 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilkada selalu menjadi momen penting dalam kehidupan demokrasi, terutama bagi masyarakat di daerah seperti Kabupaten Sekadau.

Dalam suasana pemilihan, perbedaan pilihan adalah sesuatu yang wajar terjadi. Setiap individu memiliki hak untuk memilih calon yang dianggap paling mampu memimpin dan membawa perubahan.

Akan tetapi, yang lebih penting dari perbedaan ini adalah bagaimana kita menjaga kerukunan dan persatuan di tengah situasi yang bisa memicu perpecahan terutama di Kabupaten Sekadau.

Pilkada kali ini adalah kesempatan emas bagi kita masyarakat Sekadau untuk menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari peradaban yang matang.

Kedewasaan dalam berpolitik tidak hanya diukur dari pilihan yang kita buat di bilik suara, tetapi juga dari sikap kita terhadap perbedaan tersebut.

Ketika pilihan berbeda, tidak seharusnya kita membiarkan perpecahan merajalela. Justru, perbedaan inilah yang bisa menjadi kekuatan, asalkan kita sama-sama sepakat bahwa tujuan akhirnya adalah kemajuan bersama.

Kabupaten Sekadau, dengan keberagaman budaya, suku, dan agama, sudah terbiasa hidup berdampingan dalam perbedaan.

Pilkada seharusnya tidak mengubah harmonisasi yang sudah ada. Sebaliknya, momentum ini bisa menjadi bukti bahwa masyarakat Sekadau mampu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Dan kita masyarakat Kabupaten Sekadau harus saling menghargai pilihan satu sama lain, dan tetap bersatu dalam tujuan yang sama---kemajuan daerah kita.

Perbedaan pilihan dalam Pilkada seharusnya tidak mengarah pada konflik atau perselisihan. Setiap orang yang kita pilih, pada akhirnya, akan berusaha membawa perubahan bagi kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun