Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Warisan Flobamora: Persatuan yang Tak Pernah Pudar

11 Oktober 2024   15:04 Diperbarui: 11 Oktober 2024   21:52 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto saat di rumah duka (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Kehidupan adalah perjalanan yang tidak selalu bisa ditebak. Kadang, dalam sebuah momen duka seperti meninggalnya seorang tokoh yang dihormati, justru menjadi titik temu bagi kami, anak-anak FLOBAMORA.

Kami berkumpul bukan hanya untuk menghormati yang telah pergi, tetapi juga untuk memperkuat kembali persahabatan yang telah diwariskan oleh orang tua kami.

Meski kami bukan perantau asli seperti orang tua kami atau yang memang lahir di tanah FLOBAMORA, kami adalah anak-anak dari mereka yang merantau dari tanah FLOBAMORA beberapa puluh tahun yang lalu dengan penuh harapan dan cita-cita.

Orang tua kami datang dari tanah yang jauh, meninggalkan kampung halamannya di NTT untuk menemukan kehidupan baru di Kalimantan Barat.

Meski tanah yang mereka tinggalkan begitu jauh, mereka membawa serta sesuatu yang tak ternilai, nilai persatuan dan persaudaraan yang begitu kuat. Nilai ini yang kini kami, keturunan mereka, coba teruskan.

Kami lahir dan besar di tanah ini, Kalimantan, bernafas dalam udara Kalimantan, namun akar kami selalu menuntun kami kembali kepada asal usul kami.

Nama belakang kami adalah penanda bahwa kami adalah bagian dari sejarah yang lebih besar. Marga yang kami bawa menjadi simbol bahwa walau jarak memisahkan, kami tidak pernah melupakan dari mana kami berasal.

Seperti nama-nama kami yang mewakili warisan ini---Asyer Bulan, Inata Nenabu, Erni Mahelina Salukh, Dehijah Srianti Nipu, Nona Kause---kami adalah bagian dari perjalanan panjang yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

Berkumpul bersama hari ini, dalam suasana yang penuh kenangan, adalah momen untuk mengenang perjuangan orang tua kami yang datang ke sini dengan segenggam harapan.

Mereka, orang tua kami, mungkin telah menempuh perjalanan yang berat, tapi mereka telah menanamkan di hati kami sebuah warisan yang lebih berharga dari apapun: persatuan dan kekuatan identitas sebagai anak FLOBAMORA.

Dengan itu, meski lahir dan besar di tempat yang berbeda, kami tetap menjaga api persaudaraan yang menyala, mengingat bahwa di balik semua ini ada sebuah cerita panjang tentang perjalanan, pengorbanan, dan harapan.

Kami berkumpul untuk menghormati mereka, dan memastikan bahwa warisan ini tidak akan pernah pudar.

Asyer Arwadi Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun