Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesuksesan Sejati dalam Kerendahan Hati Kristus

9 Oktober 2024   06:48 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan itu bukan berbicara masalah materi saja, namun waktu, pemikiran, penghormatan dan lain sebagainya. Ini adalah panggilan untuk melayani dengan kasih dan kesatuan hati, tanpa mementingkan diri sendiri.

Yesus menjadi contoh sempurna dari prinsip ini dalam Filipi 2:5-8. Meskipun Dia adalah Anak Allah, Dia tidak mempertahankan status-Nya, melainkan merendahkan diri-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dalam dunia yang penuh dengan tuntutan untuk mengejar kekuasaan dan hak pribadi, Yesus menunjukkan jalan yang berbeda.

Dia memilih untuk menyerahkan hak-Nya, dan melalui pengurbanan-Nya, Dia membawa kehidupan dan keselamatan bagi semua manusia.

Pengurbanan ini bukanlah akhir dari cerita-Nya. Sebaliknya, dalam Filipi 2:9-11, kita melihat bagaimana Allah Bapa meninggikan Yesus setelah pengurbanan-Nya. Dengan menyerahkan hak-Nya, Kristus justru mendapatkan kehormatan yang lebih besar.

Hal ini memberikan pelajaran penting bagi kita. Ketika kita rela berkurban dan melayani dengan hati yang tulus, Tuhan akan melihat dan menghargai usaha kita.

Kehilangan hak dalam pekerjaan Tuhan bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan, karena Tuhan akan menggantikan dengan sesuatu yang jauh lebih berharga di mata-Nya.

Pengurbanan kita di dalam Kristus tidak akan sia-sia. Kesuksesan sejati bukan diukur dari seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan untuk kemuliaan-Nya dan untuk orang lain.

Pada akhirnya, panggilan Filipi 2:1-11 adalah untuk hidup dalam kasih, kerendahan hati, dan pengurbanan seperti Kristus.

Kita dipanggil untuk bersatu dalam hati dan tujuan, rela menyerahkan hak kita demi melayani Tuhan dan sesama.

Inilah bentuk kesuksesan sejati yang tidak berfokus pada diri sendiri, tetapi pada kehendak Allah dan kasih kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun