Ketiga, hal ini dapat merusak integritas kandidat yang menjadi korban fitnah, meskipun tuduhan tersebut terbukti tidak benar.
Untuk menanggulangi kampanye hitam, diperlukan peran aktif semua pihak. Pertama, pemilih perlu lebih kritis dalam menerima informasi, memverifikasi kebenaran sebelum mempercayai atau menyebarkan berita.
Media juga harus berperan dalam menjaga integritas pemberitaan, tidak memberikan ruang bagi penyebaran berita palsu.
Selain itu, regulasi yang lebih ketat perlu diterapkan untuk menindak pelaku kampanye hitam, dengan sanksi yang tegas.
Edukasi politik yang baik juga menjadi solusi jangka panjang, di mana masyarakat dibekali kemampuan berpikir kritis dan memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak yang terbukti, bukan berdasarkan isu atau rumor yang tidak jelas.
Menjatuhkan lawan dengan kampanye hitam hanya menunjukkan lemahnya komitmen terhadap kejujuran.
Pemilih yang cerdas akan menilai calon pemimpin berdasarkan prestasi dan gagasan, bukan janji yang tidak terbukti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H