Dana darurat adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan keluarga yang sering kali terabaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau penyakit yang membutuhkan biaya medis.
Tanpa persiapan yang matang, situasi tersebut dapat menyebabkan masalah keuangan serius yang berujung pada ketidakstabilan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, memiliki dana darurat menjadi kunci untuk menghadapi situasi semacam itu dengan tenang dan terkendali.
Dana darurat pada dasarnya merupakan simpanan khusus yang disiapkan untuk menghadapi keadaan mendesak.
Menurut bri.co.id, "dana darurat atau emergency fund merupakan dana yang dipersiapkan untuk hal darurat di masa mendatang. Dengan kata lain, dana ini adalah jenis simpanan yang berguna untuk mengantisipasi keadaan darurat yang membutuhkan dana tunai sesegera mungkin."
Dana ini berbeda dengan tabungan atau investasi jangka panjang karena fungsinya yang lebih spesifik, yaitu untuk menghadapi keadaan darurat yang membutuhkan akses tunai segera.
Besarnya dana darurat yang ideal tergantung pada kondisi masing-masing individu atau keluarga.
Menurut ramseysolutions.com, umumnya, para ahli keuangan menyarankan untuk memiliki dana darurat yang setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin keluarga.
Namun, semakin besar jumlah tanggungan atau semakin tinggi risiko yang dihadapi, semakin besar pula dana darurat yang perlu disiapkan.
Pentingnya memiliki dana darurat terletak pada kemampuannya untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga ketika menghadapi keadaan tak terduga.
Misalnya, jika terjadi kehilangan pekerjaan, dana darurat dapat membantu menutupi kebutuhan sehari-hari hingga seseorang mendapatkan pekerjaan baru.
Begitu pula ketika ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit dan memerlukan perawatan medis, dana darurat dapat menjadi penyelamat dari ketidakmampuan membayar tagihan medis yang mendesak.
Selain itu, memiliki dana darurat juga dapat mencegah seseorang mengambil keputusan keuangan yang terburu-buru, seperti menjual aset atau mengambil pinjaman dengan bunga tinggi.
Dengan dana darurat yang memadai, kita dapat tetap menjaga aset dan investasi lainnya tetap aman, tanpa perlu mencairkannya dalam keadaan mendesak.
Namun, untuk membangun dana darurat yang memadai memerlukan disiplin dan perencanaan yang matang.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan jumlah dana darurat yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi keuangan keluarga.
Setelah itu, alokasikan sebagian dari pendapatan setiap bulannya secara rutin untuk mengisi dana darurat hingga mencapai target yang diinginkan.
Pastikan juga dana darurat disimpan di tempat yang mudah diakses namun tetap aman, seperti rekening tabungan yang likuid tetapi tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Dengan adanya dana darurat yang terencana dengan baik, keluarga akan lebih siap menghadapi berbagai kejadian tak terduga tanpa mengorbankan kestabilan keuangan jangka panjang.
Ini tidak hanya melindungi kondisi keuangan, tetapi juga menjaga keharmonisan rumah tangga karena pasangan tidak perlu khawatir berlebihan dalam menghadapi situasi darurat yang tiba-tiba muncul.
Asyer Arwadi Bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H