Ketika penulis sedang berbicara dengan orang tua di rumah, anak penulis dulunya sering kali menyela. Setiap kali itu terjadi, penulis langsung menegurnya, mengingatkan agar tidak menyela pembicaraan.
Beberapa waktu terakhir, penulis mulai melihat perkembangan positif. Secara perlahan, anak penulis tidak lagi langsung memotong percakapan penulis dengan siapa pun. Ia kini menunggu hingga penulis selesai berbicara, baru kemudian bertanya.
Melatih anak untuk memiliki sopan santun dalam berbicara adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh orang tua.
Terkadang, anak-anak belum memahami dengan baik bagaimana aturan berbicara yang benar, terutama ketika harus menunggu giliran atau tidak menyela pembicaraan orang lain.
Hal ini bisa terjadi karena mereka belum terbiasa, tetapi melalui bimbingan yang konsisten, anak-anak bisa belajar dan secara bertahap menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah ketika seorang anak terbiasa menyela percakapan antara orang tua dan orang lain.
Dalam situasi ini, orang tua memiliki peran penting untuk memberikan pengertian. Cara yang paling efektif adalah memberikan teguran dengan lembut namun tegas.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan bagaimana cara mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara di saat yang tepat.
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, jadi memberikan teladan yang baik sangat berperan dalam proses pembelajaran ini.
Seiring waktu, anak akan mulai memahami bahwa berbicara atau menyela di tengah percakapan orang lain adalah tindakan yang kurang sopan.