Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenangan di SPG Kriten Kupang: Cinta, Persahabatan dan Hukuman yang Tak Terlupakan

29 Agustus 2024   13:15 Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opa Fius Bulan ketika ke Israel (sumber gambar: dokpri/ Fius Bulan)

Masa sekolah di SPG Kristen Kupang merupakan periode yang penuh dengan kenangan tak terlupakan bagi Fius Bulan.

Di usia remaja yang penuh gairah dan rasa ingin tahu, Fius menjalani masa-masa ini dengan berbagai pengalaman, termasuk kisah percintaan yang singkat namun manis.

Salah satu kenangan yang paling melekat adalah ketika Fius menyukai seorang gadis bernama Yustina Mudin.

Meskipun hubungan mereka tidak berlanjut setelah masa sekolah, perasaan itu tetap menjadi bagian dari cerita hidupnya.

Selain itu, Fius Bulan dan sahabat karibnya, Imanuel Lo'o, pernah melakukan tindakan yang sangat berani pada masa itu.

Suatu hari, di tengah doa penutup pembelajaran di kelas, keduanya mencium masing-masing seorang siswi, Enggelina Olla dan Maria Pati.

Tindakan yang dilakukan dalam suasana yang seharusnya penuh kesakralan ini, akhirnya ketahuan oleh seorang siswa lain bernama Saleh Koli.

Saleh kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, yang berujung pada hukuman bagi seluruh siswa untuk pulang pukul 22.00 WIB sebagai bentuk disiplin.

Setelah lulus dari SPG Kristen Kupang, Fius Bulan dan Imanuel Lo'o memutuskan untuk mengikuti program menjadi tenaga pendidik ke Kalimantan Barat, merintis karir di bidang pendidikan di tanah yang jauh dari kampung halaman.

Sementara itu, Enggelina Olla dan Maria Pati memilih untuk tetap di Kupang, NTT, dan menjadi guru di kota tersebut, melanjutkan pengabdian mereka di bidang pendidikan.

Kenangan-kenangan ini menjadi bagian penting dari perjalanan hidup Fius Bulan, mengukir kisah yang akan selalu ia ingat sebagai bagian dari masa mudanya.

Biarlah dengan kisah ini bisa dipetik suatu pelajaran, bahwa kisah Fius Bulan di SPG Kristen Kupang menyimpan pelajaran penting tentang persahabatan, disiplin, dan keberanian.

Bersama sahabatnya, Imanuel Lo'o, Fius belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, seperti ketika mereka dihukum akibat kenakalan remaja.

Meskipun begitu, kenangan ini menjadi bagian tak terlupakan dari perjalanan hidup mereka. Setelah lulus, Fius dan Imanuel berani merantau ke Kalimantan Barat untuk menjadi tenaga pendidik, meninggalkan kampung halaman demi masa depan.

Pengalaman masa sekolah ini mengajarkan mereka tentang tanggung jawab dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun