Ketika melihat video MADING SMA Don Bosco Sanggau, tempat penulis menempuh pendidikan, kenangan masa lalu pun terbangkitkan.
Tulisan ini dibuat untuk mengingat kembali masa-masa indah tersebut, ketika MADING menjadi bagian penting dari kehidupan sekolah.
Kenangan penulis akan majalah dinding (MADING) saat SMA adalah salah satu hal yang tak terlupakan dan mungkin juga bagi banyak orang.
MADING bukan sekadar papan yang dihiasi kertas-kertas penuh tulisan dan gambar, tetapi juga simbol kreativitas dan kebersamaan dalam mengekspresikan jiwa menggunakan goresan pena.
Setiap edisi MADING selalu dinanti, dengan berbagai rubrik yang dibuat dengan semangat dan usaha oleh siswa-siswi yang terlibat.
Mulai dari berita sekolah, puisi, cerita pendek, hingga humor dan karikatur, semua menjadi bagian dari perjalanan bersama.
Bagi mereka yang terlibat langsung, MADING adalah wadah untuk menuangkan ide dan bakat, sekaligus tempat belajar berorganisasi dan bekerja dalam tim.
Tidak jarang, MADING menjadi cerminan dinamika kehidupan di sekolah, tempat berbagai isu dibahas dengan ringan namun penuh makna.
Ketika mengenang MADING, ada rasa rindu akan masa-masa ketika semua begitu sederhana, ketika kebersamaan dalam membuat sesuatu begitu nyata.
Manfaat dari MADING SMA tidak hanya pada keterampilan menulis atau menggambar, tetapi juga pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan rasa percaya diri.
Semua kenangan itu tersimpan rapi di dalam hati, menjadi bagian dari cerita indah masa remaja yang akan selalu dikenang dengan senyum.
Kenangan ini, meski sederhana, tetap melekat kuat karena MADING menjadi salah satu sarana untuk berkreasi, berkarya, dan berbagi cerita dalam dunia kecil kita yang penuh warna.
