Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuasai Lidah kita: Antara Mengucapkan Berkat dan Kutuk

8 Agustus 2024   21:31 Diperbarui: 8 Agustus 2024   21:46 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar:dokpri/Image by freepik)

Lidah, adalah sesuatu yang penuh racun mematikan, menurut Yakobus. Berhati-hatilah menggunakan kata-kata kita, karena dapat membunuh semangat, menghancurkan hubungan, dan menyebarkan kebencian.

Namun, di sisi lain, lidah juga memiliki potensi besar untuk memuji dan memuliakan Tuhan, serta membawa berkat dan dorongan bagi sesama.

Karena itu, menjinakkan lidah bukan hanya soal melatih diri untuk berkata-kata yang baik, tetapi juga soal kerendahan hati dan keterbukaan untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Hanya dengan bantuan-Nya kita dapat menggunakan lidah kita untuk kebaikan, bukan untuk kehancuran.

Yesus dalam Matius 12:34 mengingatkan kita bahwa "karena dari luapan hati, mulut berbicara." Apa yang keluar dari mulut kita mencerminkan kondisi hati kita sebenarnya.

Jika hati kita dipenuhi oleh kebencian, kemarahan, atau kepahitan, maka itulah yang akan keluar dari mulut kita.

Sebaliknya, jika hati kita dipenuhi oleh kasih, pengampunan, dan damai sejahtera, maka perkataan kita juga akan mencerminkan hal-hal tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga hati kita, karena dari sanalah asal muasal kata-kata kita. Menjinakkan lidah membutuhkan kerjasama yang erat antara usaha manusia dan anugerah Allah.

Kita perlu berusaha mengontrol perkataan kita, tetapi kita juga harus menyadari bahwa usaha kita sendiri tidak akan cukup.

Kita perlu meminta pertolongan Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 141:3, "Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!" Ini adalah doa yang sangat relevan bagi setiap orang yang ingin menggunakan lidahnya untuk kebaikan. Tuhan yang sanggup menjinakkan segala sesuatu, juga sanggup menjinakkan lidah kita.

Ketika kita menyadari betapa besarnya kuasa lidah, kita akan lebih berhati-hati dalam menggunakannya. Kita akan lebih sering mencari bimbingan Tuhan agar perkataan kita membawa damai, penghiburan, dan berkat bagi orang lain.

Lidah kita, meskipun kecil, dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam membangun Kerajaan Allah di bumi ini. Namun, tanpa bimbingan Tuhan, lidah juga dapat menjadi alat yang merusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun