Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tegur Sapa Kepada Orang yang lebih Tua, Suatu Etika

16 Juli 2024   16:21 Diperbarui: 16 Juli 2024   17:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis menemani anak bersepeda sore hari (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Ketika menemani anak penulis bersepeda, penulis selalu berjalan kaki, dan apabila bertemu orang yang sedang berada di depan rumah atau di jalan, penulis berupaya menyapa mereka, terlebih kepada orang yang lebih tua dari penulis. Agar menjadi teladan bagi anak penulis, mengajarkan dia tentang etika.

Penulis biasa menggunakan ungkapan seperti: "permisi Pak/Bu, numpang lewat" atau terkadang "permisi nah ju/co (paman atau bibik), numpang lalu" (bahasa setempat). Ini adalah cara sederhana untuk mengajarkan anak sopan santun, suatu etika.

Mengajarkan etika adalah langkah penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Menyapa orang yang lebih tua dengan sopan dan hormat tidak hanya menunjukkan penghargaan tetapi juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting.

Kita, sebagai orang tua harus menjadi contoh yang baik karena anak-anak cenderung meniru perilaku kita. Saat orang tua selalu menyapa orang yang lebih tua dengan hormat, anak-anak akan belajar untuk melakukan hal yang sama.

Selain memberikan contoh, penting bagi kita, orang tua, menjelaskan alasan di balik menyapa orang yang lebih tua, yaitu untuk menunjukkan rasa hormat dan menjaga hubungan sosial yang baik.

Anak-anak lebih mudah memahami aturan jika mereka mengerti alasan di baliknya. Kita bisa menjelaskan bahwa menyapa adalah cara untuk menjaga suasana harmonis dalam lingkungan sosial.

Mengenalkan etika dengan menyapa orang yang lebih tua, bisa dimulai sejak usia dini, bahkan balita pun bisa diajarkan mengucapkan salam sederhana.

Dengan melatih anak-anak kita secara konsisten, maka mereka akan terbiasa dan menganggapnya sebagai bagian dari perilaku sehari-hari.

Kita bisa menggunakan situasi sehari-hari untuk mengajarkan hal ini, seperti saat bertemu tetangga, kerabat, atau teman keluarga.

Dan juga, mengajarkan etika dengan menyapa, juga harus melibatkan pengajaran bahasa tubuh yang sopan, seperti menatap mata orang yang disapa, memberikan senyuman, dan menjaga sikap tubuh yang ramah.

Bahasa tubuh bisa menyampaikan rasa hormat dan perhatian yang tidak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Mengajarkan anak untuk menyapa orang yang lebih tua membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang lebih luas, seperti kemampuan berinteraksi dengan berbagai orang, dan membangun hubungan baik.

Dan ketika mereka sudah terbiasa menyapa dengan sopan, biasanya mereka akan lebih mudah beradaptasi dalam lingkungan sosial yang berbeda.

Mengajarkan etika menyapa bukan hanya tentang tata krama, tetapi juga tentang membangun dasar keterampilan sosial yang kuat.

Anak-anak yang terbiasa menyapa dengan sopan cenderung lebih mudah bergaul, lebih dihargai dalam lingkungan sosial, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Dengan bimbingan dan contoh dari kita sebagai orang tua, anak-anak dapat menghayati dan menguasai secara mendalam nilai-nilai tersebut, sehingga menjadi bagian dari karakter mereka sepanjang hidup.

Asyer Arwadi Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun