Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Figur, Magnet Utama dalam Kontestasi PILKADA 2024

14 Juli 2024   21:48 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca tulisan pak Buyung tentang: Parpol Mempertimbangkan Elektabilitas Tokoh, Mungkinkah Figur Menjadi Magnet? Di mana calon kada dan wakada bisa di luar daripada kader suatu partai politik, dengan demikian betapa pentingnya yang namanya figur.

Kabar24.bisnis.com, memberikan sebuah judul artikel: "Pilkada 2024: Partai Politik Terjebak Antara Figur Populis atau Kader Sendiri." Di mana partai politik dihadapkan oleh pilihan sulit, mengusung kadernya sendiri atau mengambil jalan pintas dengan mendukung figur di luar partai.

Kemudian penulis membaca di pemilu.tempo.co, berjudul: "KPU Denpasar Minta Parpol Usung Figur Menarik dan Dikenal pada Pilkada 2024, Ini Alasannya." Dalam berita tersebut diungkapkan, bahwa Ketua KPU Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggaraeni mengatakan: "Kami meminta partai politik mengusung pasangan calon yang bisa menarik minat masyarakat dan figur yang cukup dikenal, sudah punya rekam jejak, visi misi, dan program kerja yang memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,"

Tulisan di atas mengisyaratkan betapa pentingnya figur dalam kontestasi PILKADA 2024 dan menggugah penulis untuk ikut serta menulis tentang hal ini, untuk dibagikan kepada pembaca kompasiana.

Terkadang menjadi perbincangan menarik menjelang PILKADA tahun 2024 bersama teman, ada yang mengungkapkan, bahwa dalam PILKADA, ia lebih cederung memilih pribadinya, figur yang diusung, bukan partai politik pendukung yang ada di belakang figur tersebut.

Penulis memperhatikan, menjelang PILKADA di tahun 2024, publik dan media saat ini tertuju pada partai politik besar yang mendukung calon, yang akan ikut bertarung di PILKADA tahun ini.

Namun, terlepas dari kekuatan dan ukuran partai politik, figur individu calon menjadi magnet utama yang menarik perhatian pemilih, dan ikut serta meningkatkan partisipasi pemilih.

Fenomena ini menggarisbawahi betapa pentingnya karakter pribadi, rekam jejak, dan karisma seorang calon dalam memengaruhi hasil pemilihan kepala daerah.

Dengan memperhatikan hal ini, konteks politik lokal sering kali lebih dipengaruhi oleh figur calon ketimbang struktur partai yang mengusung mereka.

Masyarakat cenderung mencari sosok yang mereka rasa dapat memahami dan menyelesaikan persoalan-persoalan spesifik di daerah mereka.

Faktor ini semakin menonjol di tengah keanekaragaman tantangan yang dihadapi setiap daerah, mulai dari isu-isu ekonomi lokal hingga kebutuhan akan inovasi dalam pelayanan publik.

Figur individu calon sering kali menjadi daya tarik utama karena mereka mewakili harapan dan aspirasi masyarakat, terlepas apakah mereka figur internal partai atau bukan.

Seorang calon dengan rekam jejak yang baik, pengalaman yang relevan, dan kepemimpinannya dapat menciptakan koneksi emosional dengan para pemilih.

Kandidat yang mampu menyampaikan visi dan misi mereka dengan jelas dan meyakinkan, serta menunjukkan empati dan pemahaman terhadap isu-isu lokal, sering kali lebih mudah memenangkan hati pemilih ketimbang yang hanya mengandalkan kekuatan dari mesin partai.

Dengan figur yang kuat juga dapat menciptakan momentum politik yang signifikan. Ketika seorang calon memulai kampanye dengan visi yang kuat dan strategi yang jelas, mereka dapat membangun dukungan publik yang luas.

Dukungan ini sering kali melampaui loyalitas partai politik dan menciptakan gelombang perubahan yang mungkin tidak terduga.

Ini berarti bahwa meskipun dukungan partai penting, figur individu dengan reputasi baik dan pendekatan yang inovatif sering kali menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan dalam PILKADA.

Masyarakat semakin cerdas dalam mengevaluasi calon dan mengharapkan lebih dari sekadar janji-janji kampanye.

Mereka mencari pemimpin yang mampu menghadapi realitas kompleks dan memberikan solusi yang praktis.

Dengan PILKADA 2024 semakin dekat, para calon dan partai politik perlu menyadari bahwa faktor individu menjadi sangat penting.

Memilih figur yang tepat dengan rekam jejak yang baik dan kemampuan untuk berkomunikasi serta memahami kebutuhan masyarakat akan menjadi kunci utama dalam menarik dukungan pemilih.

Bagi pemilih, ini adalah saat yang tepat untuk melihat lebih dalam ke karakter dan kemampuan calon, bukan hanya mengandalkan besarnya partai yang mendukung mereka.

Figur individu yang berkualitas akan terus menjadi magnet utama dalam kontestasi politik, menunjukkan bahwa di balik kekuatan partai, personalitas calonlah yang benar-benar berperan menentukan.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun