Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Remaja Fius Bulan: Dari Pulau Rote ke SMP Kristen Gamaliel

12 Juli 2024   10:22 Diperbarui: 12 Juli 2024   10:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kecil yang penuh kenangan sudah berlalu di Pulau Rote, sebuah pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya.

Di pulau yang tenang ini, Fius tumbuh dan berkembang, menikmati setiap detik masa kanak-kanak yang penuh warna.

Seperti anak-anak lainnya, Fius Bulan tinggal bersama orang tua yang penuh kasih dan selalu memberikan dukungan serta bimbingan dalam setiap langkah hidupnya.

Pendidikan dasar Fius habiskan di Sekolah Dasar Kristen GMIT nomor 180 Eahun, sebuah sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang mendalam.

Di sekolah inilah, Fius mulai mengeksplorasi dunia, mengenal teman-teman, dan belajar tentang pentingnya kerja keras dan ketekunan. Dengan menamatkan sekolah di tahun 1970, karena pada saat itu masa akhir sekolah sesuai kalender tahunan.

Kenangan masa kecil di Pulau Rote akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari diri Fius kecil, memberikan fondasi yang kuat untuk menjalani kehidupan di masa depan.

Dan ketika menginjak masa remaja, Fius Bulan meninggalkan pulau Rote serta kedua orang tuanya dan sanak famili untuk menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Kristen Gamaliel GMIT. Awal tahun, Januari 1971.

Perubahan besar ini menandai langkah awal Fius dalam perjalanan pendidikan yang lebih tinggi, menunjukkan tekad dan keberaniannya dalam mengejar ilmu.

Selama masa SMP, Fius tinggal bersama kakak tertuanya, Martha Bulan. Kehidupan bersama kakaknya bukan hanya soal menumpang tempat tinggal, tetapi juga tentang berbagi tanggung jawab.

Setiap harinya, setelah pulang sekolah, Fius membantu kakaknya Martha, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan menyiram tanaman yang ada di sekeliling rumah.

Kegiatan ini bukan hanya membantu kakaknya, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam dirinya.

Di sekolah, Fius dikenal sebagai siswa yang rajin dan tekun. Ia sangat menyukai pelajaran matematika yang diajarkan oleh Pak Manu, seorang guru yang disenangi oleh banyak siswa karena metode mengajarnya yang menarik dan mudah dipahami.

Namun, berbeda dengan pelajaran matematika, Fius merasa takut pada Pak Lema, guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yang terkenal tegas dan disiplin.

Fius juga memiliki teman-teman dekat yang selalu mendukungnya, yaitu Demas Lema dan Agustinus Taneo. Bersama mereka, Fius melewati berbagai pengalaman dan tantangan masa remaja yang membentuk karakter dan kepribadiannya.

Salah satu pengalaman yang paling tidak terlupakan bagi Fius selama masa SMP adalah saat belajar bahasa Inggris.

Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dalam memahami bahasa asing tersebut, pengalaman ini mengajarkan Fius tentang pentingnya ketekunan dan usaha yang gigih dalam belajar.

Masa-masa SMP bagi Fius Bulan adalah masa yang penuh dengan pelajaran berharga, baik di dalam maupun di luar kelas.

Pengalaman ini menjadi fondasi kuat yang membentuk karakter dan semangatnya dalam menempuh pendidikan di masa depan.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun