Kegiatan ini bukan hanya membantu kakaknya, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam dirinya.
Di sekolah, Fius dikenal sebagai siswa yang rajin dan tekun. Ia sangat menyukai pelajaran matematika yang diajarkan oleh Pak Manu, seorang guru yang disenangi oleh banyak siswa karena metode mengajarnya yang menarik dan mudah dipahami.
Namun, berbeda dengan pelajaran matematika, Fius merasa takut pada Pak Lema, guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yang terkenal tegas dan disiplin.
Fius juga memiliki teman-teman dekat yang selalu mendukungnya, yaitu Demas Lema dan Agustinus Taneo. Bersama mereka, Fius melewati berbagai pengalaman dan tantangan masa remaja yang membentuk karakter dan kepribadiannya.
Salah satu pengalaman yang paling tidak terlupakan bagi Fius selama masa SMP adalah saat belajar bahasa Inggris.
Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dalam memahami bahasa asing tersebut, pengalaman ini mengajarkan Fius tentang pentingnya ketekunan dan usaha yang gigih dalam belajar.
Masa-masa SMP bagi Fius Bulan adalah masa yang penuh dengan pelajaran berharga, baik di dalam maupun di luar kelas.
Pengalaman ini menjadi fondasi kuat yang membentuk karakter dan semangatnya dalam menempuh pendidikan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H