Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Falsafah Hidup: Belajar, Bekerja dan Beribadah

7 Juli 2024   16:06 Diperbarui: 7 Juli 2024   16:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 10 Juni 2024, kami dari tim SABER PUNGLI kabupaten Sekadau berkesempatan untuk berbincang dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal, dalam rangka koordinasi permintaan sebagai narasumber untuk kegiatan SABER PUNGLI.

Pertemuan ini membuka wawasan penulis secara pribadi tentang berbagai aspek kehidupan melalui pandangan dan falsafah hidup yang disampaikan oleh Pak Kadis tersebut.

Dalam pembicaraan yang hangat dan penuh makna, Kadis Pendidikan Kabupaten Sekadau memaparkan falsafah hidupnya yang ia rangkum dalam tiga kata: Belajar, Bekerja, dan Beribadah.

Tiga prinsip dasar ini menjadi panduan dalam setiap langkah hidupnya, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.

Falsafah ini menggambarkan bagaimana proses belajar yang terus menerus menjadi dasar untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.

Bekerja dengan penuh dedikasi untuk mencapai tujuan, dan beribadah sebagai landasan spiritual yang memperkuat nilai-nilai moral dan etika.

Pertemuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang mendalam bagi penulis dalam memahami bagaimana ketiga aspek tersebut dapat saling melengkapi dan membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.

Penulis rindu membagikan falsafah 3B ini berdasarkan sudut pandang penulis.

Belajar

Belajar merupakan proses yang terus-menerus tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi sepanjang hidup kita. Baik dalam konteks formal maupun informal.

Belajar memainkan peran penting dalam pengembangan diri dan pencapaian kesuksesan. Menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa pentingnya belajar, dan apa manfaatnya?

Belajar memungkinkan kita untuk memperoleh pengetahuan baru dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan sehari-hari.

Pengetahuan ini tidak hanya berguna dalam konteks pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Dunia terus berubah dengan cepat, terutama dengan perkembangan teknologi.

Belajar membantu kita untuk tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Misalnya, belajar teknologi baru atau mengikuti tren industri.

Proses belajar dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pribadi. Menguasai keterampilan baru atau memahami konsep yang kompleks dapat meningkatkan kepercayaan diri kita.

Manfaat dari belajar dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, akhirnya bisa meningkatkan peluang karir dalam bekerja.

Di mana tempat kita berkarir akan mencari individu yang memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.

Belajar Meningkatkan Kualitas Hidup hidup secara keseluruhan, baik belajar tentang kesehatan, keuangan, dan berbagai aspek lainnya dari kehidupan.

Manfaat selanjutnya adalah membangun hubungan sosial yang kuat dan memperluas jaringan profesional, karena belajar akan melibatkan interaksi dengan orang lain, baik melalui diskusi, kolaborasi, atau jaringan.

Jadi, belajar adalah kunci untuk pengembangan diri dan kesuksesan. Dengan terus belajar, kita dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan adaptasi terhadap perubahan.

Ingatlah bahwa belajar adalah perjalanan seumur hidup yang tidak hanya membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kita berada.

Bekerja dengan Etos Kerja

Penulis pernah menulis tentang kata 'bekerja' dengan judul "Mengisi Ulang Cinta: Pada Pekerjaan dan Keluarga." Bahwa kata bekerja dan beribadah dalam bahasa Ibrani sama, yaitu 'avodah.' Ketika kata bekerja baik di bidang pertanian, industri dan sebagainya, sama dengan aktivitas melayani dan mempersembahkan korban di Bait Allah. Jadi, kata 'avodah' bisa diartikan 'bekerja' dan di bagian lain bisa 'ibadah.'

Jadi, bekerja bukan hanya sebuah kewajiban atau cara untuk mencari nafkah, tetapi juga sebuah panggilan dan bentuk ibadah kepada Tuhan.

Dalam bekerja, ada empat prinsip etos kerja yang harus diterapkan, ini penulis dapatkan dari sebuah buku berjudul: Kubik Leadership (Farid Poniman).

Pertama, Kerja Cerdas

Kerja cerdas berarti bekerja dengan strategi dan efisiensi. Menggunakan waktu dan sumber daya secara optimal, serta selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas.

Kerja cerdas juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan.

Kedua, Kerja Tuntas

Kerja tuntas berarti menyelesaikan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab dan komitmen dalam bekerja.

Tidak meninggalkan pekerjaan setengah jalan dan selalu berusaha memberikan hasil terbaik. Kerja tuntas mencerminkan dedikasi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Ketiga, Kerja Ikhlas

Kerja ikhlas berarti melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus, tanpa pamrih, dan dengan penuh rasa syukur.

Ini mencakup niat yang murni untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Kerja ikhlas sering kali membawa kepuasan batin dan rasa syukur.

Keempat, Kerja Keras

Kita diajarkan untuk memberikan usaha terbaik dalam setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita dengan usaha yang semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan.

Ini melibatkan ketekunan, disiplin, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Kerja keras juga mengajarkan kita tentang nilai kegigihan dan keberanian dalam menghadapi rintangan.

Beribadah

Beribadah adalah inti dari kehidupan Kristen, perspektif penulis sebagai orang Kristen. Ibadah bukan hanya terbatas pada aktivitas di gereja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan kita.

Setiap tindakan, termasuk belajar dan bekerja, dapat menjadi bentuk ibadah jika dilakukan dengan sikap hati yang benar dan untuk kemuliaan Tuhan (lih. Roma 12:1)

Kesimpulan

Penulis memberi kesimpulan dari falsafah hidup Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, yang dirangkum dalam tiga prinsip: Belajar, Bekerja, dan Beribadah, memberikan panduan yang holistik dalam menjalani kehidupan.

Proses belajar yang terus-menerus tidak hanya membantu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berperan penting dalam menghadapi tantangan dan perubahan dunia.

Bekerja dengan etos kerja yang baik, termasuk kerja cerdas, tuntas, ikhlas, dan keras, menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab yang tidak hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan.

Ibadah dalam konteks kehidupan Kristen tidak hanya terbatas pada kegiatan di gereja, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari, termasuk belajar dan bekerja.

Ketiga prinsip ini saling melengkapi dan membentuk kehidupan yang bermakna dan seimbang, memberikan inspirasi bagi penulis dan masyarakat luas.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun