Pimpinan Polres Sekadau berkomitmen untuk mewujudkan institusi yang dipimpinnya zero pelanggaran bagi personelnya di wilayah hukum Polres Sekadau.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya peningkatan disiplin dan profesionalisme anggota kepolisian serta pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Zero pelanggaran bukan hanya slogan, tapi merupakan target yang harus dicapai melalui kerja keras dan komitmen bersama yang terus dikumandangkan pada setiap kesempatan.
Bahkan dalam WAG Kritiani Polres Sekadau, Pak Kasie Propam mengingatkan agar personel yang tergabung dalam grup tersebut "jangan ada yang melakukan pelanggaran."
Dan besyukur pada kesempatan hari ini, atas kehendak Tuhan, penulis diberikan kesempatan untuk membawa renungan dalam rangka giat BINROHTAL (Pembinaan Rohani dan Mental) bagi umat kritiani yang ada di Polres Sekadau.
Renungan pada hari ini di ambil dari Filipi 4:8, seperti Paulus mendorong jemaat untuk fokus pada hal-hal positif, ini diharapkan membantu personel yang hadir dalam giat BINROHTAL menjalani kehidupan sebagai anggota kepolisian akan lebih baik.
Penulis berusaha menjabarkan masing-masing kriteria dari ayat ini:
1. Semua yang "benar"
Mengacu pada kehidupan yang berdasar firman Allah, yang merupakan satu standar yang mutlak bagi orang percaya. Hal-hal yang benar adalah segala sesuatu yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Ini berarti hidup kita harus mencerminkan ajaran-ajaran Alkitab dan mematuhi perintah Tuhan. Kita harus berusaha untuk selalu jujur, adil, dan setia dalam segala aspek kehidupan kita.
2. Semua yang "mulia"
Bicara tentang sikap yang jujur atau layak dihormati. Hal-hal yang mulia adalah tindakan dan perilaku yang pantas dihormati oleh orang lain. Ini termasuk integritas, kejujuran, dan ketulusan. Dalam segala hal yang kita lakukan, kita harus berusaha untuk menunjukkan sikap yang terhormat dan layak diteladani.
3. Semua yang "adil"
Berkaitan dengan kepantasan moral. Hal-hal yang adil adalah tindakan yang sesuai dengan standar moral yang benar. Kita harus berusaha untuk berlaku adil dalam hubungan kita dengan orang lain, memberikan apa yang menjadi hak mereka, dan tidak bertindak curang atau tidak adil.
4. Semua yang "suci"
Menunjukkan karakter yang tidak bercela. Hal-hal yang suci mencerminkan kebersihan moral dan spiritual. Kita harus menjaga pikiran, perkataan, dan perbuatan kita agar selalu murni dan tidak tercemar oleh dosa atau kejahatan. Ini berarti menghindari godaan yang dapat merusak karakter kita.
5. Semua yang "manis"
Mewakili ungkapan kasih dalam hubungan kita dengan sesama. Hal-hal yang manis adalah segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan dalam hubungan kita dengan orang lain. Ini termasuk sikap ramah, lemah lembut, dan penuh kasih. Kita harus berusaha untuk selalu bersikap baik dan mencintai sesama seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
6. Semua yang "sedap didengar"
Menggambarkan reputasi yang baik dan karakter pengikut Kristus yang dapat dipercaya. Hal-hal yang sedap didengar adalah tindakan dan sikap yang mendatangkan pujian dan penghormatan dari orang lain. Kita harus berusaha untuk memiliki reputasi yang baik sebagai pengikut Kristus, menunjukkan sikap yang dapat dipercaya, dan menjadi teladan yang baik bagi orang lain.
Jadi, dengan fokus pada hal-hal yang positif dapat meningkatkan moral dan etika kerja anggota Polri khususnya yang ada di Polres Sekadau.
Dengan berpikir positif dan fokus pada hal-hal yang benar dan adil mendorong kami sebagai anggota Polri untuk bertindak dengan integritas dalam setiap tugasnya.