Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Latar Belakang di Balik Puisi "Ketika Senjaku Tiba"

17 Juni 2024   20:59 Diperbarui: 17 Juni 2024   21:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah penulis ketika masih sehat, dan selalu penuh semangat. (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Ini mengajarkan dan memotivasi penulis, bahwa semangat dan tekad tidak pernah pudar seiring bertambahnya usia.

Dalam setiap perbincangan, penulis menyadari bahwa kami berdua dan kita semua yang membaca tulisan ini, pada akhirnya, akan menghadapi senja kehidupan kita.

Namun, ayah mengajarkan, senja bukanlah akhir yang harus ditakuti, melainkan fase indah yang harus diterima dengan hati terbuka.

Ia selalu mengatakan bahwa ketika saatnya tiba, ia akan pulang ke pangkuan Bapa di Surga dengan hati yang riang dan penuh damai, karena telah berada di pelukan Bapa Yang Kekal.

Jadi, puisi "Ketika Senjaku Tiba" ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan refleksi dari perjalanan hidup dan kebijaksanaan yang penulis pelajari dari ayah.

Momen-momen senja yang kami habiskan bersama telah memberikan penulis perspektif baru tentang kehidupan, semangat, dan penerimaan.

Ini adalah pengingat bahwa setiap akhir adalah awal yang baru, dan setiap senja membawa harapan akan fajar yang lebih cerah, dan tiba saatnya akan bersama dengan Bapa di Surga dalam keabadian.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun