Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuak Beras Ketan, Minuman Fermentasi dalam Budaya Adat Jawan

10 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 12 Juni 2024   00:35 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tuak dalam botol minuman mineral. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Jika tuak tersebut terasa asam, sering dikatakan tuak laki, jika manis, maka sering dikatakan tuak tina (wanita dalam bahasa jawan).

Tuak biasanya disajikan dalam wadah tradisional seperti tempayan, dan diminum bersama-sama dalam suasana kebersamaan.

Penyajiannya sering kali dilakukan dengan cara yang penuh dengan tata krama dan simbolisme budaya.

Dalam budaya sub suku Dayak Jawan, tuak bukan hanya minuman biasa, tetapi juga bagian penting dari warisan budaya Dayak yang kaya dan beragam.

Asyer Arwadi Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun