Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Boh! Bepanggel: Gawai Dayak di Kampung Boti

2 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:12 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boh bepanggel ke Boti tanggal 25 Mei nana'.

Ungkapan di atas merupakan suatu ajakan atau undangan bagi siapapun baik bapak, ibu, saudara, saudari dan teman-teman lainnya untuk silaturahmi gawai dayak, di kampung Boti.

Di setiap tahun, tanggal 25 Mei, masyarakat kampung Boti, Sub Suku Dayak Jawan, selalu mengadakan acara adat budaya yang disebut Gawai Dayak, Kampung Boti daerah adminitratif Desa Boti, Kecamatan Sekadau Hulu, Kaupaten Sekadau.

Makna gawai merupakan perayaan pasca panen yang melibatkan serangkaian upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapatkan dari tahun yang sudah berlalu.

Selain sebagai perayaan pasca panen bagi masyarakat kampung Boti, gawai ini juga merupakan ajang silaturahmi dan hiburan bagi masyarakat yang bertamu.

Selain itu, tujuannya gawai dayak juga untuk memohon kelancaran dan kemudahan, serta memohon untuk mendapatkan rejeki panen yang berlimpah pada tahun berikutnya.

Ilustrasi ibadah gawai dayak di Boti. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)
Ilustrasi ibadah gawai dayak di Boti. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Penulis tidak mengetahui kapan untuk pertama kalinya kegiatan gawai dayak setiap tahunnya yang dilaksanakan pada tanggal 25 Mei di kampung Boti.

Nah, di momen gawai dayak di Kampung Boti tahun ini, penulis mengajak bakal jemaat GEPEMBRI Boti dan Roca secara khusus untuk diadakan ibadah bersama dalam rangka ucapan syukur hasil panen.

Dan tahun ini, kami mengundang Ketua GEPEMBRI Klasis Kalimantan Barat untuk membawakan renungan Firman Tuhan dalam ucapan syukur tersebut.

Biarlah di momen gawai dayak tahun ini, dengan rasa kekaguman dan syukur yang besar atas berkat Tuhan yang tidak bersyarat menggugah hati kami untuk terus berdoa dan bersyukur.

Dengan gawai dayak tidak hanya menjadi ajang perayaan tetapi juga merupakan kesempatan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya dan warisan orang Dayak dengan takut akan Tuhan, serta menumbuhkan rasa identitas dan kesinambungan dalam masyarakat.

Selamat gawai dayak bala menak.

Asyer Arwadi Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun