Selama jembatan gantung tersebut ambruk, menyebabkan terputusnya akses utama, apabila ada warga yang mau menyebrang, harus memutar melewati jalan kayu lapis atau melewati jembatan gantung yang ada di Desa Boti.
Akhirnya pada saat ini, saat penulis menuliskan tulisan ini. Jembatan penghubung tersebut sudah dibangun kembali.
Jembatan tersebut merupakan jembatan apung, yang merupakan swadaya dari kelompok masyarakat di Desa Sungai Sambang tersebut. Yang memiliki panjang 78 meter dan lebar 2,5 meter.
Dan semoga kedepannya ada jembatan permanen yang kokoh untuk menggantikan jembatan apung tersebut, sebagai media penghubung antar dua wilayah bagi masyarakat yang melintasi, baik untuk para pejalan kaki dan kendaraan darat.
Sebagai media penghubung inilah manfaat utama dan pertama-tama dari berdirinya sebuah jembatan, hal tersebutlah harus menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam membangun infrastruktur khususnya jembatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H