Kamis, 9 Mei 2024, memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Penulis mempersiapkan diri untuk melakukan perjalan yang menempuh jarak 30 KM.
Bertepatan hari ini, istri penulis juga ada kesibukan tersendiri, karena ada kegiatan di luar kota, sehingga penulis tinggal berdua dengan anak semata wayang yang berusia 5 tahun, dan kebetulan ada adik kandung penulis di rumah beserta anaknya menjaga orang tua yang sedang sakit.
Setelah penulis mandi dan sudah beres-beres mempersiapkan diri menempuh perjalan untuk ibadah, kemudian penulis membangunkan anak, memandikan dan menggunakan pakaian untuk ibadah memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus.
Ibadah memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus si kecil hari ini jauh, tidak seperti biasanya yang hanya sekitar 2 KM, jarak tempuh dari kediaman penulis apabila ada ibunya.
Sebelum istri penulis berangkat ke luar kota, penulis sudah mengungkapkan bahwa akan membawa si kecil ikut penulis ibadah di kampung, walaupun ada bibi dan kakak sepupunya di rumah penulis. Jika ditinggal, kemungkinan si kecil tidak akan ibadah di hari ini.
Penulis selalu menekankan kepada istri, supaya selalu membawa anak ikut peribadatan, terkecuali ada sesuatu hal yang menyebabkan tidak bisa beribadah pada saat itu, seperti sakit.
Sebagai orang tua, penulis merasakan sangat penting untuk selalu membawa anak dari masa kecilnya untuk aktif ikut kegiatan keagamaan.
Karena sebagai orang tua, penulis memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan spiritulitas anak, sehingga anak memimilki karater sama dengan karakter Kristus.
Dengan menjalankan praktik keagamaan memungkinkan anak di dalam berjemaat akan mengetahui kehidupan dan misi gereja Allah.
Dan apabila sejak kecil anak-anak telah diajar untuk setia bergaul dengan Tuhan, maka mereka akan tahu kepada siapa mereka harus lari apabila menghadapi kesulitan.
Kepercayaan dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan dan godaan bagi mereka di masa yang akan datang.