Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kuching, Tunggu Aku: Pejuang Kesehatan (Part II)

29 April 2024   15:55 Diperbarui: 27 Mei 2024   14:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PLBN Entikong. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Sekitar pukul 13.00 WIB, kami melewati perbatasan, sedikit melaju, kendaraan kami segera meluncur menuju rumah sakit. Sebelum keberangkatan kami sudah berkomunikasi dengan bagian pemasaran salah satu rumah sakit yang ada di Kuching, Malaysia.

Tanpa henti sejenakpun dalam perjalanan tersebut, kami langsung meluncur dengan tidak ada hambatan yang berarti, kami tiba di salah satu rumah sakit yang ada di Kuching dengan selamat.

Ilustrasi ruang tunggu. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)
Ilustrasi ruang tunggu. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Setibanya di rumah sakit, kami mengeluarkan passport pasien (ayah saya) dan menunjukkan ke pegawai rumah sakit yang menyambut kami, kami langsung mendapatkan pelayanan dan diarahkan ke bagian emergency rumah sakit.

Setelah bertemu dengan dokter di bagian emergency, kami disarankan ambil darah, melakukan pemeriksaan menggunakan alat MRI (Magnetic resonance imaging) atau pencitraan resonansi magnetik.

Ilustrasi emergency. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)
Ilustrasi emergency. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Setelah selesai melaksankan serangkaian pemeriksaan, kami akhirnya diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Sebelum pulang, pihak rumah sakit menawarkan dua alternatif, apakah mau rawat inap atau tidur di luar.

Sebenarnya, jika melihat kondisi orang tua yang mau mengkonsumsi makanan dan minuman, pihak rumah sakit menyarankan untuk tidak rawat inap di rumah sakit.

Dan juga kami tidak ingin rawat inap ayah kami di rumah sakit, karena di sekitar rumah sakit jauh tempat untuk mencari makan, dan kami putuskan untuk menginap di salah satu homestay yang ada di Kuching, Malaysia.

Homestay yang akan kami tuju, merupakan tempat langganan kami ketika mengobati istri di tahun 2011, dan di homestay tersebut hanya orang Indonesia yang menginap di sana, jadi terasa berada di rumah sendiri untuk saling support dan saling menguatkan.

Sebelum kami pulang ke homestay, kami membuat janji untuk bertemu dengan dokter spesialis, esok hari pukul 09.30 waktu Malaysia, di mana waktu di Kuching lebih cepat dengan selisih waktu 1 jam dari waktu Indonesia bagian Barat.

Ke esok harinya, kami kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk bertemu dengan dokter spesialis neurologi.

Ilustrasi ruang neurology. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)
Ilustrasi ruang neurology. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Ke esok harinya, dokter tiba, kami memasuki ruangannya sesuai janji, di dalam ruangan kami diterima dengan ramah oleh dokter tersebut, dokter tersebut membuka hasil pemeriksaan darah dan MRI. Dan beliau menjelaskan dengan rinci apa yang menjadi penyebab dari sakit orang tua kami.

Setelah menjelaskan dengan rinci dan cermat, kami juga menanyakan hingga detail, kami dilayani dengan baik.

Selesai konsultasi, dokter tersebut memberikan resep obat, dan beliau menghubungi terapis dan membuat janji, agar esok harinya kami kembali lagi di rumah sakit yang sama. Terapis akan mengajari saya bagaimana caranya terapi orang tua saya ketika berada di rumah.

Demikian ke esok harinya lagi, pukul 08.30 waktu Malaysia, kami harus jumpa dengan terapisnya, selama menjalankan program terapi, kami merasakan kehangatan dalam berkomunikasi dengan terapis. Thanks my brother Macrozac Gruger Morris, physiotherapist.

Ilustrasi foto dengan terapis. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)
Ilustrasi foto dengan terapis. (Sumber gambar: dokpri/Asyer)

Dan setelah selesai latihan bersama terapis tersebut, kami langsung beranjak ke homestay, untuk chek out, dan pulang ke Indonesia.

Puji Tuhan, sekitar pukul 17.00 wib kami tiba di Rumah, Indonesia dengan selamat.

Asyer Arwadi Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun